Lowongan Kerja Sebagai Direktur Jenderal Pajak

Jakarta - ohmlukas.blogspot.com, Kementerian Keuangan Republik Indonesia pd awal kepemimpinan yg baru ni akan mengadakan lelang jabatan untuk posisi Direktur Jenderal Pajak yg baru.

Hal ni ditegaskan olej Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro yg menginginkan posisi direktur jenderal pajak yg akan diseleksi melalui proses lelang jabatan, diisi oleh individu yg berpengalaman dan berkompeten dalam hal penerimaan pajak. "Pengalamannya sudah tahu mengenai perpajakan cukup lama dan harus terbukti bisa memungut pajak." katanya saat ditanya profil yg layak untuk menempati Dirjen Pajak.

"Kita mencoba menjalankan sebagian yg ada dalam UU Aparatur Sipil Negara. Penggunaan mekanisme lelang merupakan bukti transparansi pemilihan pejabat di lingkungan Kementerian Keuangan." tambahnya.

Sementara itu Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Kiagus Badaruddin mengatakan dari proses lelang itu akan diketahui pengalaman, kompentensi, perilaku, serta kepempimpinan para calon, untuk melahirkan birokrat yg kompeten dan profesional dalam penerimaan pajak. Mengenai seleksi administrasi, ia menjelaskan para calon harus memiliki pendidikan minimal S2, secara umum harus mempunyai kemampuan dan keahlian mengenai pajak serta lembaga perpajakan, dan memiliki pemahaman birokrasi di lingkungan pajak.

"Untuk sekarang memang perpajakan itu harus yg menguasai pajak, dan harus yg betul-betul paham agar cepat larinya. Dia harus mengerti seluk-beluknya kantor pajak, karena tak mungkin orang (yang terpilih, red.) itu tak mengerti pajak." ujarnya.

Ia mengatakan, para anggota panitia seleksi, antara lain berasal dari internal Kementerian Keuangan, yaitu Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo sebagai ketua dan dirinya sebagai wakil ketua, serta panita seleksi eksternal, yaitu para praktisi yg kompeten dalam bidang perpajakan.

Kementerian Keuangan akan melaksanakan lelang jabatan direktur jenderal pajak, karena Fuad Rahmany pensiun mulai akhir November 2014. Fuad menjabat sebagai direktur jenderal pajak sejak Januari 2011 menggantikan M. Tjiptardjo.