Kamis, 19 Februari 2015

Misteri Otak Jenius Albert Einstein Terungkap

Misteri Otak Jenius Albert Einstein Terungkap Ilmuwan legendaris Albert Einstein telah lama dianggap sebagai salah satu orang yang sangat jenius yang pernah hidup. Ini menimbulkan pertanyaan, bagaimana bisa Beranda raquo Misteri Otak Jenius Albert Einstein Terungkap Misteri Otak Jenius Albert Einstein Terungkap Einstein memiliki karakter otak yang berbeda dari orang Browse raquo Home raquo opini kesehatan raquo opini tokoh raquo Sains dan teknologi raquo Misteri Otak Jenius Albert Einstein Terungkap. Einstein memiliki karakter otak yang berbeda
Misteri Otak Jenius Albert Einstein Terungkap

  • Misteri Otak Jenius Albert Einstein Terungkap
  • Seo4rt - Misteri otak jenius Albert Einstein menjadi hal yg memicu rasa penasaran dari banyak kalangan cendekia. Setelah 55 tahun kematian Einstein, banyak ilmuwan yg berusaha menemukan apa yg menyebabkannya begitu pintar.
    Tentunya kita tahu bahwa, tak ada yg berusaha lebih keras daripada seorang Patologis bernama Thomas Harvey--yang kehilangan pekerjaan dan reputasinya karena mengejar misteri kejeniusan Einstein. Sayang Harvey tak menemukan apa pun.
    Kekejaman tak berarti jika dilakukan atas nama ilmu pengetahuan, terutama untuk mengungkap misteri otak jenius Albert Einstein. Einstein meninggal 18 April 1955 di Princeton Hospital, New Jersey. Michael Paterniti penulis yg merekam semua tahap otopsi yg dilakukan Harvey di tengah keramaian orang yg ingin melihat jasad Einstein. Tentunya Harvey melepas otak Einstein seperti biasa, dan menelitinya. Tetapi Harvey tak mengembalikannya. Harvey malah memasukkannya ke toples berisi formaldehida / formalin. Dia mencuri otak Einstein. Keluarga Einstein tak pernah mengizinkannya, tetapi Harvey berkata “Ini semua demi ilmu pengetahuan.” Meski Harvey berusaha mengembalikannya dia telah memotong-motongnya dan mengirimkannya kepada para ilmuwan rekanannya. Salah satu yg akhirnya bisa menemukan sesuatu adalah Marian Diamond dari University of California.
    Ukuran otak Einstein tak begitu spesial, biasa saja. Berat otak itu adalah 1.22 kilogram. Setelah difoto dan ke 240 potongan otak Einstein diteliti dgn teknik yg bernama celloidin, ternyata sel-sel di otak Einstein pun ukurannya sangat normal, jumlahnya pun wajar. Diamond ketika mendapatkan potongan otak Einstein sedang meneliti plastisitas otak tikus yg lebih bersemangat dan cerdik pd saat itu. Dia menemukan bahwa kondisi cerdas dipengaruhi oleh jumlah glial cell yg terhubung dgn neuron. Ketika meneliti Einstein pun, dia mendapatkan hasil yg sama. Jumlah glial sel / sel perekat otak yg terhubung dgn neuron milik Einstein sangatlah banyak. Sebelumnya para ilmuwan yakin bahwa kepintaran berkaitan dgn jumlah neuron, tetapi ternyata tidak. Sel glia tersebut dinamakan astrosit dan oligodendrosit dan ditemukan paling banyak di jaringan yg terlibat dlm pengolahan citra serta pemikiran rumit.
    Keistimewaan Einstein
    Seorang peneliti lainnya, pd 1990, Stephen J. Smith yg bekerja untuk Stanford University menemukan semua kunci kecerdasan Einstein. Kita semua tahu bahwa komunikasi neuron beroperasi menggunakan gelombang listrik dan zat kimia. Smith curiga, apa peran astrosit di sini? Mengapa Einstein punya banyak astrosit? Smith curiga bahwa astrosit sangat suka mencuri dengar pembicaraan neuron-neuron dan menyebarkan pembicaraan itu kepada seluruh area otak. Kecurigaan itu terbukti. Astrosit merupakan kunci dari pembelajaran, memori, bahkan kejeniusan.
    Smith lalu melakukan penelitian dgn sel astrosit yg masih hidup, tentunya dari subjek tikus. Dia berusaha menggunakan neurotransmitter berupa glutamat (zat kimia yg digunakan sel neuron utnuk berkomunikasi) dan meneteskannya untuk mengetahui apakah astrosit bisa mendeteksi glutamat. Ketika di teliti di bawah mikroskop, sel astrosit yg berupa bintik-bintik putih seperti bintang (perhatikan namanya) ketika ditetes glutamat menjadi bercahaya dgn warna berbagai warna terang. Warna tersebut menyebar ke sel-sel lainnya, membawa informasi. Jadilah sel-sel yg selama ni kita pikir sebagai pengganjal otak, memiliki kemampuan untuk berkomunikasi bahkan terlibat dlm proses kognisi.
    Peneliti lain yg berhasil menemukan sesuatu adalah Sandra Witelson dari McMaster di Hamilton. Dia menemukan bahwa Einstein kehilangan retakan Sylvian. Retakan tersebut adalah cekungan yg membagi lobus parietal menjadi dua kompartemen khusus. Dengan ketiadaan retakan tersebut, Einstein memiliki luas otak 15% lebih banyak. Hal itu jg menjadikannya sangat pandai berpikir dlm bentuk citra. Teorinya merupakan teori yg dihasilkan dari pencitraan, bukan kata-kata. Hal itu menyebabkan Einstein kurang mampu berbicara ketika masih kecil. Hal itu merupakan sebagian penemuan saja, masih ada belasan bahkan puluhan hal yg manusia belum ketahui mengenai misteri otak jenius Albert Einstein.

    Misteri Otak Jenius Albert Einstein Terungkap

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Contact Us

    Nama

    Email *

    Pesan *

    D.M.C.A Disclaimer of Lukas Blog - All contents published under GNU General Public License.
    All images/photos/videos found in this site reserved by its respective owners. We does not upload or host any files.