ohmlukas.blogspot.com - Baca Ini... !! Yang Penting Kamu Memantaskan Diri, Jodoh Tidak Perlu Dicari
Jodoh dan soulmate adlh konsep absurd yg sering membuat orang galau. Apalagi, dlm masyarakat kita jodoh dan pernikahan seakan menentukan keberhasilan seseorang. Saat sudah mencapai umur yg dianggap siap untk menikah, tak jarang kamu dihampiri pertanyaan, Mana calonnya? dan Kapan nikah?
Dampaknya, banyak dari kita yg panik mencari saat merasa belum jg menemukan soulmate. Mulai dari minta dikenalkan teman, pasrah dijodohkan oleh orang tua, hingga ikut kontak jodoh di internet. Memang benar ya jodoh dan soulmate harus dicari? Tidak adakah cara lain untk mendapatkannya? Hmm...memantaskan diri, misalnya?
Terus Fokus Mencari Soulmate Justru Akan Membuat Kita Lebih Rentan Tersakiti Soulmate / belahan jiwa jadi hal yg ingin didapatkan oleh hampir semua orang. Memang kedengarannya menyenangkan sih, saat kamu punya seseorang yg memahami dan selalu ada di sisimu.
Demi mendapatkan soulmate-nya tak jarang orang akan rela mengorbankan banyak hal. Tapi pernahkah kita bertanya mengenai validitas konsep ini? Apakah benar ada individu lain yg akan benar-benar memahami kita sampai ke titik terdalam?
Sebuah penelitian yg diterbitkan oleh Journal of Experimental Psychology justru menunjukkan bahwa konsep soulmate sebenarnya hanya ilusi. Mempercayai konsep ni akan membuat seseorang tak bisa menjalani hubungan romantis yg sedang dijalaninya dgn maksimal.
Saat seseorang mempercayai bahwa pasangannya adlh pasangan jiwa dan mereka tertakdirkan, biasanya pasangan ni akan lebih tak bahagia. Mereka jg akan menghadapi risiko lebih besar untk berpisah.
Ketika kita mempercayai konsep soulmate, kita akan rentan menganggap pasangan yg sedang bersama kita sebagai orang paling sempurna bagi kita. Dalam hubungan yg dianggap sudah tertakdirkan, akan tercipta pemahaman bahwa hubungan tersebut harus bebas dari konflik. Padahal, konflik adlh bagian yg tak terpisahkan dlm sebuah hubungan.
Dampaknya, setelah masa bulan madu lewat dan konflik mulai bermunculan, pasangan yg merasa sudah menemukan belahan jiwanya tersebut akan terkejut saat melihat ketidaksempurnaan pasangan.
Ketika kenyataan dlm hubungan menunjukkan sebaliknya, maka pasangan jenis ni akan lebih tersakiti.
Jika Diam Saja, Apakah Jodoh Akan Datang Sendiri? Lalu bagaimana dong agar kita bisa menemukan pendamping? Haruskah kita hanya duduk di rumah, diam dan berdoa sembari menunggu jodoh datang? Tentu tidak, dong. Sebenarnya proses menemukan jodoh itu tak jauh berbeda dari pendakian gunung.
Demi mencapai puncak, kamu harus terus melangkahkan kaki. Akan ada berbagai jalan menanjak dan ranting besar yg harus dilewati. Kamu bisa memilih berhenti dan membalikkan badan untk kembali / terus memaksakan diri agar tetap melangkahkan kaki. Jika kamu memilih untk terus berjalan, pelan-pelan puncak pasti terlihat di hadapan.
Hanya saja, ada cara lain yg lebih elegan dari sekedar mencari jodoh. Kamu tak perlu heboh seperti anak ayam kehilangan induk hanya demi menemukan orang yg bisa mengisi hati. Nama cara ni adalah: memantaskan diri.
Alasan Kenapa Lebih Baik Kamu Fokus Memantaskan Diri: 1. Terkadang Jodoh Belum Datang Karena Kita Belum Selesai Dengan Diri Sendiri Kamu tak jelek, pemikiran dan pengetahuanmu pun luas. Tapi hingga hari ni belum ada orang yg datang dan mengisi hati. Jika hal ni terjadi padamu, kamu perlu bertanya pd dirimu:
Apakah aku benar-benar sudah selesai dgn diri sendiri?
Terkadang kondisi pribadimulah yg menjadi halangan bagi orang-orang yg tepat untk datang. Barangkali kamu belum lulus kuliah, / masih ingin bertualang mencari pekerjaan yg paling tepat untukmu. Semua keinginan pribadi itu akan tercermin dlm perilaku dan kesiapanmu.
Daripada sibuk mencari, kenapa tak berusaha menuntaskan keinginan dan impian pribadi terlebih dahulu? Selesaikanlah semua ambisi dan egoisme personalmu. Setelah urusan dgn dirimu sendiri benar-benar tuntas barulah kamu akan mampu menciptakan ruang untk orang lain.
2. Meningkatkan Kualitas Diri Akan Membuatmu Lebih Menarik Dan Merasa Siap Pernah gak kamu merasa tak memiliki apapun untk dibanggakan? Kamu tak punya pencapaian, tak ada gairah besar dlm dirimu yg benar-benar membuatmu merasa hidup. Saat kamu sedang berada dlm titik ni biasanya kepercayaan dirimu pun akan sedikit luntur.
Seseorang yg tahu benar apa yg ingin dikejarnya akan terlihat lebih menarik di mata orang lain. Ia yg fokus mengejar impiannya sudah mengerti apa yg harus dilakukan, orang macam apa yg layak mendampingi serta hubungan romantis macam apa yg harus dihindari.
Pribadi dgn visi yg jelas tentu tampak lebih menjanjikan dibanding orang yg masih belum tahu akan membawa hidupnya ke arah mana. Tidak hanya membuatmu lebih menarik di mata orang lain, fokus menambah kualitas diri jg akan membuatmu merasa lebih siap.
Kamu sudah tahu akan mengarahkan kemudi hidupmu, kini saatnya ada orang yg mendampingimu.
3. Saat Kamu Sudah Berada Di Jalur yg Tepat, Mereka yg Datang Juga Akan Lebih Tepat Kamu sudah yakin sepenuh hati akan mengambil pendidikan Master di Jurusan Jurnalistik dgn spesifikasi Penulisan Kreatif. Untuk sementara waktu kamu melupakan urusan hati dan fokus pd pendidikanmu. Waktumu benar-benar kamu manfaatkan untk belajar dan mengejar passion-mu.
Dengan perjuangan yg tak ringan, kini hidupmu sudah berada di jalur yg selama ni kamu idamkan. Kamu sudah diterima di universitas dan jurusan idaman. Tidak hanya itu, ditengah kesibukan kuliah kamu jg bekerja di media lokal. Tulisanmu mulai muncul dan dibaca orang.
Selalu ada hal baik bagi orang-orang yg melakukan hal baik. Kamu yg sudah berusaha membawa hidup kearah yg lebih sesuai panggilan hati jg akan didatangi oleh mereka yg layak mendampingi. Tidak akan ada lagi orang-orang random yg mendekatimu.
Mereka yg datang di saat arah hidupmu sudah terang kemungkinan besar adlh orang yg jg punya arah hidup yg sama denganmu. Atau paling tidak, bersama dia kamu bisa berjalan beriringan mencapai impian.
4. Datang Disaat Kamu Sudah Siap Akan Membuatmu Lebih Terhormat Buat para laki-laki yg galau karena masih belum punya pacar, ada baiknya kamu mengubah pola pikir. Daripada merana sepanjang hari karena merasa sepi, kenapa tak kamu manfaatkan waktumu untk memperbaiki diri? Seperti yg 9REPORTASE jabarkan disini, di luar sana masih banyak kegiatan yg lebih bermanfaat dari sekedar pacaran, kok.
Datang ketika kamu sudah benar-benar siap akan membuatmu jadi pribadi terhormat yg memang layak diperhitungkan. Kamu tak perlu membuang waktu mengejar gadis yg jual mahal terus itu. Tidak usah pula kamu habiskan rayuanmu untk menjadikannya pacarmu.
Sumpah deh — lebih baik kamu ikut Muay Thai kek, gabung klub menulis, / ikut komunitas film dokumenter. Gunakan waktu yg kamu miliki untk menambah pengetahuan dan pengalaman.
Ketika kelak kamu mendatangi gadis yg kamu sukai dgn perbekalan yg sudah lengkap, kamu tak akan lagi dipandang sebelah mata. Dengan fokus memantaskan diri kamu jg akan merasa tak harus bertaruh banyak saat kelak mendatangi dia yg membuatmu tertarik.
Toh kamu datang dgn kualitas yg oke, kalau ditolak ya dia yg rugi!
5. Meminta Pasangan Menerimamu Apa Adanya Adalah Hal yg Egois Kamu pasti tahu kan lirik Lagu Tulus yg ini?:
Jangan cintai aku apa adanya ooooh jangan. Tuntutlah sesuatu, biar kita jalan kedepan.
Kalau belum tahu, silahkan cari albumnya. Murah kok, jangan download bajakan ya!.
Menjadi orang yg tak mau meningkatkan kualitas diri adlh bentuk egoisme terhadap calon pasangan. Kamu ingin pasangan yg sempurna, sementara kamu sendiri tak mau melakukan apapun untk mencapainya. Ketika kelak akhirnya (kamu beruntung) pasanganmu yg wow itu datang, apa dia nggak kecewa lihat kamu yg nggak ada apa-apanya ini?
Punya keinginan kuat untk terus memperbaiki diri jg jadi modal awal bagi langgengnya hubungan. Seseorang yg mau terus meningkatkan kualitasnya akan lebih mudah belajar beradaptasi dgn pasangannya kelak.
6. Bukankah Pada Akhirnya Jodoh Adalah Cerminan Diri? Lihat deh ayah-ibu kita / pasangan suami istri di sekelilingmu. Jika kamu mengamati dgn seksama, biasanya mereka adlh 2 pribadi yg mirip dlm pandangan hidup tapi punya sifat yg saling melengkapi. Begitu pula yg kemungkinan besar akan terjadi padamu.
Jodohmu adlh cerminan dirimu sendiri. Mereka yg datang tak akan jauh-jauh dari upayamu memperbaiki diri selama ini. Kalau kamu mau dpt pasangan yg pintar masak, kamu harus fair dong! Langkahkan jg kakimu ke dapur dan belajarlah memasak.
Kalau kamu mau dpt pasangan yg cerdas dan gemar membaca, ya masa kamu mau cuma duduk diam sambil ongkang-ongkang kaki? Perbanyak jg referensimu soal bahan bacaan, agar kalian bisa hangat berbincang.
Dia yg tertakdirkan untukmu tak akan jauh dari upayamu mengubah diri menjadi pribadi yg lebih baik. Tuhan tak pernah main-main dgn janjinya.
Gimana? Masih mau galau dan heboh berusaha cari pacar, / mau mulai memantaskan diri aja nih mulai sekarang?
Jodoh dan soulmate adlh konsep absurd yg sering membuat orang galau. Apalagi, dlm masyarakat kita jodoh dan pernikahan seakan menentukan keberhasilan seseorang. Saat sudah mencapai umur yg dianggap siap untk menikah, tak jarang kamu dihampiri pertanyaan, Mana calonnya? dan Kapan nikah?
Dampaknya, banyak dari kita yg panik mencari saat merasa belum jg menemukan soulmate. Mulai dari minta dikenalkan teman, pasrah dijodohkan oleh orang tua, hingga ikut kontak jodoh di internet. Memang benar ya jodoh dan soulmate harus dicari? Tidak adakah cara lain untk mendapatkannya? Hmm...memantaskan diri, misalnya?
Terus Fokus Mencari Soulmate Justru Akan Membuat Kita Lebih Rentan Tersakiti Soulmate / belahan jiwa jadi hal yg ingin didapatkan oleh hampir semua orang. Memang kedengarannya menyenangkan sih, saat kamu punya seseorang yg memahami dan selalu ada di sisimu.
Demi mendapatkan soulmate-nya tak jarang orang akan rela mengorbankan banyak hal. Tapi pernahkah kita bertanya mengenai validitas konsep ini? Apakah benar ada individu lain yg akan benar-benar memahami kita sampai ke titik terdalam?
Sebuah penelitian yg diterbitkan oleh Journal of Experimental Psychology justru menunjukkan bahwa konsep soulmate sebenarnya hanya ilusi. Mempercayai konsep ni akan membuat seseorang tak bisa menjalani hubungan romantis yg sedang dijalaninya dgn maksimal.
Saat seseorang mempercayai bahwa pasangannya adlh pasangan jiwa dan mereka tertakdirkan, biasanya pasangan ni akan lebih tak bahagia. Mereka jg akan menghadapi risiko lebih besar untk berpisah.
Ketika kita mempercayai konsep soulmate, kita akan rentan menganggap pasangan yg sedang bersama kita sebagai orang paling sempurna bagi kita. Dalam hubungan yg dianggap sudah tertakdirkan, akan tercipta pemahaman bahwa hubungan tersebut harus bebas dari konflik. Padahal, konflik adlh bagian yg tak terpisahkan dlm sebuah hubungan.
Dampaknya, setelah masa bulan madu lewat dan konflik mulai bermunculan, pasangan yg merasa sudah menemukan belahan jiwanya tersebut akan terkejut saat melihat ketidaksempurnaan pasangan.
Ketika kenyataan dlm hubungan menunjukkan sebaliknya, maka pasangan jenis ni akan lebih tersakiti.
Jika Diam Saja, Apakah Jodoh Akan Datang Sendiri? Lalu bagaimana dong agar kita bisa menemukan pendamping? Haruskah kita hanya duduk di rumah, diam dan berdoa sembari menunggu jodoh datang? Tentu tidak, dong. Sebenarnya proses menemukan jodoh itu tak jauh berbeda dari pendakian gunung.
Demi mencapai puncak, kamu harus terus melangkahkan kaki. Akan ada berbagai jalan menanjak dan ranting besar yg harus dilewati. Kamu bisa memilih berhenti dan membalikkan badan untk kembali / terus memaksakan diri agar tetap melangkahkan kaki. Jika kamu memilih untk terus berjalan, pelan-pelan puncak pasti terlihat di hadapan.
Hanya saja, ada cara lain yg lebih elegan dari sekedar mencari jodoh. Kamu tak perlu heboh seperti anak ayam kehilangan induk hanya demi menemukan orang yg bisa mengisi hati. Nama cara ni adalah: memantaskan diri.
Alasan Kenapa Lebih Baik Kamu Fokus Memantaskan Diri: 1. Terkadang Jodoh Belum Datang Karena Kita Belum Selesai Dengan Diri Sendiri Kamu tak jelek, pemikiran dan pengetahuanmu pun luas. Tapi hingga hari ni belum ada orang yg datang dan mengisi hati. Jika hal ni terjadi padamu, kamu perlu bertanya pd dirimu:
Apakah aku benar-benar sudah selesai dgn diri sendiri?
Terkadang kondisi pribadimulah yg menjadi halangan bagi orang-orang yg tepat untk datang. Barangkali kamu belum lulus kuliah, / masih ingin bertualang mencari pekerjaan yg paling tepat untukmu. Semua keinginan pribadi itu akan tercermin dlm perilaku dan kesiapanmu.
Daripada sibuk mencari, kenapa tak berusaha menuntaskan keinginan dan impian pribadi terlebih dahulu? Selesaikanlah semua ambisi dan egoisme personalmu. Setelah urusan dgn dirimu sendiri benar-benar tuntas barulah kamu akan mampu menciptakan ruang untk orang lain.
2. Meningkatkan Kualitas Diri Akan Membuatmu Lebih Menarik Dan Merasa Siap Pernah gak kamu merasa tak memiliki apapun untk dibanggakan? Kamu tak punya pencapaian, tak ada gairah besar dlm dirimu yg benar-benar membuatmu merasa hidup. Saat kamu sedang berada dlm titik ni biasanya kepercayaan dirimu pun akan sedikit luntur.
Seseorang yg tahu benar apa yg ingin dikejarnya akan terlihat lebih menarik di mata orang lain. Ia yg fokus mengejar impiannya sudah mengerti apa yg harus dilakukan, orang macam apa yg layak mendampingi serta hubungan romantis macam apa yg harus dihindari.
Pribadi dgn visi yg jelas tentu tampak lebih menjanjikan dibanding orang yg masih belum tahu akan membawa hidupnya ke arah mana. Tidak hanya membuatmu lebih menarik di mata orang lain, fokus menambah kualitas diri jg akan membuatmu merasa lebih siap.
Kamu sudah tahu akan mengarahkan kemudi hidupmu, kini saatnya ada orang yg mendampingimu.
3. Saat Kamu Sudah Berada Di Jalur yg Tepat, Mereka yg Datang Juga Akan Lebih Tepat Kamu sudah yakin sepenuh hati akan mengambil pendidikan Master di Jurusan Jurnalistik dgn spesifikasi Penulisan Kreatif. Untuk sementara waktu kamu melupakan urusan hati dan fokus pd pendidikanmu. Waktumu benar-benar kamu manfaatkan untk belajar dan mengejar passion-mu.
Dengan perjuangan yg tak ringan, kini hidupmu sudah berada di jalur yg selama ni kamu idamkan. Kamu sudah diterima di universitas dan jurusan idaman. Tidak hanya itu, ditengah kesibukan kuliah kamu jg bekerja di media lokal. Tulisanmu mulai muncul dan dibaca orang.
Selalu ada hal baik bagi orang-orang yg melakukan hal baik. Kamu yg sudah berusaha membawa hidup kearah yg lebih sesuai panggilan hati jg akan didatangi oleh mereka yg layak mendampingi. Tidak akan ada lagi orang-orang random yg mendekatimu.
Mereka yg datang di saat arah hidupmu sudah terang kemungkinan besar adlh orang yg jg punya arah hidup yg sama denganmu. Atau paling tidak, bersama dia kamu bisa berjalan beriringan mencapai impian.
4. Datang Disaat Kamu Sudah Siap Akan Membuatmu Lebih Terhormat Buat para laki-laki yg galau karena masih belum punya pacar, ada baiknya kamu mengubah pola pikir. Daripada merana sepanjang hari karena merasa sepi, kenapa tak kamu manfaatkan waktumu untk memperbaiki diri? Seperti yg 9REPORTASE jabarkan disini, di luar sana masih banyak kegiatan yg lebih bermanfaat dari sekedar pacaran, kok.
Datang ketika kamu sudah benar-benar siap akan membuatmu jadi pribadi terhormat yg memang layak diperhitungkan. Kamu tak perlu membuang waktu mengejar gadis yg jual mahal terus itu. Tidak usah pula kamu habiskan rayuanmu untk menjadikannya pacarmu.
Sumpah deh — lebih baik kamu ikut Muay Thai kek, gabung klub menulis, / ikut komunitas film dokumenter. Gunakan waktu yg kamu miliki untk menambah pengetahuan dan pengalaman.
Ketika kelak kamu mendatangi gadis yg kamu sukai dgn perbekalan yg sudah lengkap, kamu tak akan lagi dipandang sebelah mata. Dengan fokus memantaskan diri kamu jg akan merasa tak harus bertaruh banyak saat kelak mendatangi dia yg membuatmu tertarik.
Toh kamu datang dgn kualitas yg oke, kalau ditolak ya dia yg rugi!
5. Meminta Pasangan Menerimamu Apa Adanya Adalah Hal yg Egois Kamu pasti tahu kan lirik Lagu Tulus yg ini?:
Jangan cintai aku apa adanya ooooh jangan. Tuntutlah sesuatu, biar kita jalan kedepan.
Kalau belum tahu, silahkan cari albumnya. Murah kok, jangan download bajakan ya!.
Menjadi orang yg tak mau meningkatkan kualitas diri adlh bentuk egoisme terhadap calon pasangan. Kamu ingin pasangan yg sempurna, sementara kamu sendiri tak mau melakukan apapun untk mencapainya. Ketika kelak akhirnya (kamu beruntung) pasanganmu yg wow itu datang, apa dia nggak kecewa lihat kamu yg nggak ada apa-apanya ini?
Punya keinginan kuat untk terus memperbaiki diri jg jadi modal awal bagi langgengnya hubungan. Seseorang yg mau terus meningkatkan kualitasnya akan lebih mudah belajar beradaptasi dgn pasangannya kelak.
6. Bukankah Pada Akhirnya Jodoh Adalah Cerminan Diri? Lihat deh ayah-ibu kita / pasangan suami istri di sekelilingmu. Jika kamu mengamati dgn seksama, biasanya mereka adlh 2 pribadi yg mirip dlm pandangan hidup tapi punya sifat yg saling melengkapi. Begitu pula yg kemungkinan besar akan terjadi padamu.
Jodohmu adlh cerminan dirimu sendiri. Mereka yg datang tak akan jauh-jauh dari upayamu memperbaiki diri selama ini. Kalau kamu mau dpt pasangan yg pintar masak, kamu harus fair dong! Langkahkan jg kakimu ke dapur dan belajarlah memasak.
Kalau kamu mau dpt pasangan yg cerdas dan gemar membaca, ya masa kamu mau cuma duduk diam sambil ongkang-ongkang kaki? Perbanyak jg referensimu soal bahan bacaan, agar kalian bisa hangat berbincang.
Dia yg tertakdirkan untukmu tak akan jauh dari upayamu mengubah diri menjadi pribadi yg lebih baik. Tuhan tak pernah main-main dgn janjinya.
Gimana? Masih mau galau dan heboh berusaha cari pacar, / mau mulai memantaskan diri aja nih mulai sekarang?
other source : http://9reportase.blogspot.com, http://hipwee.com, http://reddit.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar