Jumat, 24 April 2015

SISTEM FISIOLOGI JANTUNG MANUSIA 65574

Sistem Fisiologi Jantung Manusia - Setelah anda mengerti tentang anatomi jantung maka anda jg harus tahu sistem fisiologi dari jantung, berikut adalah sistem fisiologi jantung yg bisa saya bagikan :
1. Sistem pengaturan jantung
a. Serabut purkinje adalah serabut otot jantung khusus yg mampu menghantar impuls dgn kecepatan lima kali lipat kecepatan hantaran serabut otot jantung.
b. Nodus sinoatrial (nodus S-A) adalah suatu masa jaringan otot jantung khusus yg terletak di dinding posterior atrium kanan tepat di bawah pembukaan vena cava superior. Nodus S-A mengatur frekuensi kontraksi irama, sehingga disebut pemacu jantung.
c. Nodus atrioventrikular (nodus A-V) berfungsi untk menunda impuls seperatusan detik, sampai ejeksi darah atrium selesai sebelum terjadi kontraksi ventrikular.
d. Berkas A-V berfungsi membawa impuls di sepanjang septum interventrikular menuju ventrikel (Ethel, 2003: 231-232).
Sistem Fisiologi Jantung Manusia
2. Siklus jantung
Siklus jantung mencakup periode dari akhir kontraksi (sistole) dan relaksasi (diastole) jantung sampai akhir sistole dan diastole berikutnya. Kontraksi jantung mengakibatkan perubahan tekanan dan volume darah dlm jantung dan pembuluh utama yg mengatur pembukaan dan penutupan katup jantung serta aliran darah yg melalui ruang-ruang dan masuk ke arteri.
Peristiwa mekanik dlm siklus jantung ;
a. selama masa diastole (relaksasi), tekanan dlm atrium dan ventrikel sama-sama rendah, tetapi tekanan atrium lebih besar dari tekanan ventrikel.
(1) atrium secara pasif terus – menerus menerima darah dari vena (vena cava superior dan inferior, vena pulmonar).
(2) darah mengalir dari atrium menuju ventrikel melalui katup A-V yg terbuka.
(3) Tekanan ventrikular mulai meningkat saat ventrikel mengembang untk menerima darah yg masuk.
(4) Katup semilunar aorta dan pulmonar menutup karena tekanan dlm pembuluh-pembuluh lebih besar daripada tekanan dlm ventrikel.
(5) Sekitar 70% pengisian ventrikular berlangsung sebelum sistole atrial.
b. Akhir diastole ventrikular, nodus S-A melepas impuls, atrium berkontraksi dan peningkatan tekanan dlm atrium mendorong tambahan darah sebanyak 30% ke dlm ventrikel.
c. Sistole ventrikular. Aktivitas listrik menjalar ke ventrikel yg mulai berkontraksi. Tekanan dlm ventrikel meningkat dgn cepat dan mendorong katup A-V untk segera menutup.
d. Ejeksi darah ventrikular ke dlm arteri
(1) Tidak semua darah ventrikular dikeluarkan saat kontraksi. Volume sistolik akhir darah yg tersisa pd akhir sistole adalah sekitar 50 ml
(2) Isi sekuncup (70 ml) adalah perbedaan volume diastole akhir (120 ml) dan volume sistole akhir (50 ml)
e. Diastole ventrikular
(1) Ventrikel berepolarisasi dan berhenti berkontraksi. Tekanan dlm ventrikel menurun tiba-tiba sampai di bawah tekanan aorta dan trunkus pulmonary, sehingga katup semilunar menutup (bunyi jantung kedua).
(2) Adanya peningkatan tekanan aorta singkat akibat penutupan katup semilunar aorta.
(3) Ventrikel kembali menjadi rongga tertutup dlm periode relaksasi isovolumetrik karena katup masuk dan katup keluar menutup. Jika tekanan dlm ventrikel menurun tajam dari 100 mmHg samapi mendekati nol, jauh di bawah tekanan atrium, katup A-V membuka dan siklus jantung dimulai kembali (Ethel, 2003: 234-235).
3. Bunyi jantung
a. Bunyi jantung secara tradisional digambarkan sebagai lup-dup dan dpt didengar melalui stetoskop. “Lup” mengacu pd saat katup A-V menutup dan “dup” mengacu pd saat katup semilunar menutup.
b. Bunyi ketiga / keempat disebabkan vibrasi yg terjadi pd dinding jantung saat darah mengalir dgn cepat ke dlm ventrikel, dan dpt didengar jika bunyi jantung diperkuat melalui mikrofon.
c. Murmur adalah kelainan bunyi jantung / bunyi jantung tak wajar yg berkaitan dgn turbulensi aliran darah. Bunyi ni muncul karena defek pd katup seperti penyempitan (stenosis) yg menghambat aliran darah ke depan, / katup yg tak sesuai yg memungkinkan aliran balik darah (Ethel, 2003: 235).
4. Frekuensi jantung
a. Frekuensi jantung normal berkisar antara 60 samapi 100 denyut per menit, dgn rata-rata denyutan 75 kali per menit. Dengan kecepatan seperti itu, siklus jantung berlangsung selama 0,8 detik: sistole 0,5 detik, dan diastole 0,3 detik.
b. Takikardia adalah peningkatan frekuensi jantung sampai melebihi 100 denyut per menit.
c. Bradikardia ditujukan untk frekuensi jantung yg kurang dari 60 denyut per menit (Ethel, 2003: 235).
5. Pengaturan frekuensi jantung
a. Impuls eferen menjalar ke jantung melalui saraf simpatis dan parasimpatis susunan saraf otonom.
(1) Pusat refleks kardioakselerator adalah sekelompok neuron dlm medulla oblongata.
(a) Efek impuls neuron ni adalah untk meningkatkan frekuensi jantung. Impuls ni menjalar melalui serabut simpatis dlm saraf jantung menuju jantung.
(b) Ujung serabut saraf mensekresi neropineprin, yg meningkatkan frekuensi pengeluaran impuls dari nodus S-A, mengurangi waktu hantaran melalui nodus A-V dan sistem Purkinje, dan meningkatkan eksitabilitas keseluruhan jantung.
(2) Pusat refleks kardioinhibitor jg terdapat dlm medulla oblongata.
(a) efek impuls dari neuron ni adalah untk mengurangi frekuensi jantung. Impuls ni menjalar melalui serabut parasimpatis dlm saraf vagus.
(b) ujung serabut saraf mensekresi asetilkolin, yg mengurangi frekuensi pengeluaran impuls dari nodus S-A dan memperpanjang waktu hantaran melalui nodus V-A.
(3) Frekuensi jantung dlm kurun waktu tertentu ditentukan melalui keseimbangan impuls akselerator dan inhibitor dari saraf simpatis dan parasimpatis.
b. Impuls aferen (sensorik) yg menuju pusat kendali jantung berasal dari reseptor, yg terletak di berbagai bagian dlm sistem kardiovaskular.
(1) Presoreseptor dlm arteri karotis dan aorta sensitive terhadap perubahan tekanan darah.
(a) peningkatan tekanan darah akan mengakibatkan suatu refleks yg memperlambat frekuensi jantung.
(b) penurunan tekanan darah akan mengakibatkan suatu refleks yg menstimulasi frekuensi jantung yg menjalar melalui pusat medular.
(2) Proreseptor dlm vena cava sensitif terhadap penurunan tekanan darah. Jika tekanan darah menurun, akan terjadi suatu refleks peningkatan frekuensi jantung untk mempertahankan tekanan darah.
c. Pengaruh lain pd frekuensi jantung
(1) frekuensi jantung dipengaruhi oleh stimulasi pd hampir semua saraf kutan, seperti reseptor untk nyeri, panas, dingin, dan sentuhan, / oleh input emosional dari sistem saraf pusat.
(2) fungsi jantung normal bergantung pd keseimbangan elektrolit seperti kalsium, kalium, dan natrium yg mempengaruhi frekuensi jantung jika kadarnya meningkat / berkurang (Ethel, 2003: 235-236).
6. Curah Jantung
a. Definisi
Curah jantung adalah volume darah yg dikeluarkan oleh kedua ventrikel per menit. Curah jantung terkadang disebut volume jantung per menit. Volumenya kurang lebih 5 L per menit pd laki-laki berukuran rata-rata dan kurang 20 % pd perempuan.
b. Perhitungan curah jantung
Curah jantung = frekuensi jantung x isi sekuncup
c. Faktor-faktor utama yg mempengaruhi curah jantung
(1) aktivitas berat memperbesar curah jantung sampai 25 L per menit, pd atlit yg sedang berlatih mencapai 35 L per menit. Cadangan jantung adalah kemampuan jantung untk memperbesar curahnya.
(2) Aliran balik vena ke jantung. Jantung mampu menyesuaikan output dgn input-nya berdasarkan alasan berikut:
(a) peningkatan aliran balik vena akan meningkatkan volume akhir diastolic
(b) peningkatan volume diastolic akhir, akan mengembangkan serabut miokardial ventrikel
(c) semakin banyak serabut oto jantung yg mengembang pd permulaan konstraksi (dalam batasan fisiologis), semakin banyak isi ventrikel, sehingga daya konstraksi semakin besar. Hal ni disebut hukum Frank-Starling tentang jantung.
(3) Faktor yg mendukung aliran balik vena dan memperbesar curah jantung
(a) pompa otot rangka. Vena muskular memiliki katup-katup, yg memungkinkan darah hanya mengalir menuju jantung dan mencegah aliran balik. Konstraksi otot-otot tungkai membantu mendorong darah kea rah jantung melawan gaya gravitasi.
(b) Pernafasan. Selama inspirasi, peningkatan tekanan negative dlm rongga toraks menghisap udara ke dlm paru-paru dan darah vena ke atrium.
(c) Reservoir vena. Di bawah stimulasi saraf simpatis, darah yg tersimpan dlm limpa, hati, dan pembuluh besar, kembali ke jantung saat curah jantung turun.
(d) Gaya gravitasi di area atas jantung membantu aliran balik vena.
(4) Faktor-faktor yg mengurangi aliran balik vena dan mempengaruhi curah jantung
(a) perubahan posisi tubuh dari posisi telentang menjadi tegak, memindahkan darah dari sirkulasi pulmonary ke vena-vena tungkai. Peningkatan refleks pd frekuensi jantung dan tekanan darah dpt mengatasi pengurangan aliran balik vena.
(b) Tekanan rendah abnormal pd vena (misalnya, akibat hemoragi dan volume darah rendah) mengakibatkan pengurangan aliran balik vena dan curah jantung.
(c) Tekanan darah tinggi. Peningkatan tekanan darah aorta dan pulmonary memaksa ventrikel bekerja lebih keras untk mengeluarkan darah melawan tahanan. Semakin besar tahanan yg harus dihadapi ventrikel yg bverkontraksi, semakin sedikit curah jantungnya.
(5) Pengaruh tambahan pd curah jantung
(a) Hormone medular adrenal.
Epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin meningkatkan frekuensi jantung dan daya kontraksi sehingga curah jantung meningkat.
(b) Ion.
Konsentrasi kalium, natrium, dan kalsium dlm darah serta cairan interstisial mempengaruhi frekuensi dan curah jantungnya.
(c) Usia dan ukuran tubuh seseorang dpt mempengaruhi curah jantungnya.
(d) Penyakit kardiovaskular.
Beberapa contoh kelainan jantung, yg membuat kerja pompa jantung kurang efektif dan curah jantung berkurang, meliputi:
(1) Aterosklerosis, penumpukan plak-plak dlm dinding pembuluh darah koroner, pd akhirnya akan mengakibatkan sumbatan aliran darah.
(2) Penyakit jantung iskemik, supali darah ke miokardium tak mencukupi, biasanya terjadi akibat aterosklerosis pd arteri koroner dan dpt menyebabkan gagal jantung.
(3) Infark miokardial (serangan jantung), biasanya terjadi akibat suatu penurunan tiba-tiba pd suplai darah ke miokardium.
(4) Penyakit katup jantung akan mengurangi curah darah jantung terutama saat melakukan aktivitas (Ethel, 2003: 236-237).
1.2 Denyut nadi (Denyut arteri)
Denyut arteri adalah gelombang tekanan yg merambat 6 samapai 9 m per detik, sekitar 15 kali lebih cepat dari darah.
1. Denyut dpt dirasakan di titik manapun yg arterinya terletak dekat permukaan kulit dan dibantali dgn sesuatu yg keras. Arteri yg biasa teraba adalah arteri radial pd pergelangan tangan.
2. Dua bunyi jantung sebanding dgn satu denyut arteri.
0. Frekuensi denyut memberikan informasi mengenai kerja pembuluh darah, dan sirkulasi (Ethel, 2003: 240).
1.3 Denyut atrium
Darah yg terdorong ke aorta selama sistolik tak saja mendorong darah di dlm pembuluh ke depan tetapi jg menimbulkan gelombang tekanan yg menjalar di sepanjang arteri. Gelombang tekanan mengembangkan dinding arteri sewaktu gelombang tersebut menjalar, dan pengembangan ni teraba sebagai denyut. Kecepatan gelombang nejalar, yg independen dari dan jauh lebih besar daripada kecepatan aliran darah, adalah sekitar 4m/dtk di aorta, 8m/dtk di arteri besar, dan 16m/dtk di arteri kecil pd dewasa muda. Oleh karena itu, denyut teraba di arteri radialis di pergelangan tangan sekitar 0,1 detik setelah puncak ejeksi sistolik ke dlm aorta. Seiring dgn pertambahan usia, arteri menjadi kaku, dan gelombang denyut bergerak lebih cepat.
Kekuatan denyut ditentukan oleh tekanan denyut dan hanya sedikit hubungannya dgn tekanan rata-rata. Pada syok, denyut melemah (“thready”). Denyut kuat apabila isi sekuncup besar, misalnya selama kerja fisik / setelah pemberian histamin. Apabila tekanan denyut tinggi, gelombang denyut mungkin cukup besar untk dpt diraba / bahkan didengar oleh individu yg bersangkutan (palpasi, “deg-degan”). Apabila katup aorta inkompeten (insufisiensi aorta), denyut sangat kuat, dan gaya ejeksi sistolik mungkin cukup untk menyebabkan kepala mengangguk tiap kali jantung berdenyut. Denyut pd insfusiensi aorta disebut denyut collapsing, Corrigan, / palu-air (water-kammer). Palu-air adalah sebuah tabung kaca yg terisi air separuh dan merupakan mainan popular pd abad ke-19. Apabila mainan tersebut dipegang dan kemudian dibalik, akan terdengar suara ketukan yg singkat dan keras.
Takik dikrotik, suatu osolasi kecil pd fase menurun gelombang denyut yg disebabkan oleh getaran saat katup aorta menutup, tampak apabila gelombang gelombang tekanan direkam tetapi tak teraba di pergelangan tangan. Juga terdapat takik dikrotik pd kurva tekanan arteri pulmonalis yg ditimbulkan oleh penutupan katup pulmonaris (Ganong, 2002:542-545).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

D.M.C.A Disclaimer of Lukas Blog - All contents published under GNU General Public License.
All images/photos/videos found in this site reserved by its respective owners. We does not upload or host any files.