Iran: AS Jadikan Saudi "Boneka"TEHERAN - Kepala Organisasi Pertahanan Sipil Iran Brigadir Jenderal Gholam Reza Jalali memperingatkan akan bahaya perang proxy yg dilakukan Amerika Serikat (AS) terhadap keamanan di kawasan Timur Tengah. Pernyataan ni datang sejalan dgn terus memburuknya kondisi di Yaman.
Jalali menuturkan, AS memang sudah tak lagi melakukan intervensi langsung ke dlm konflik yg terjadi di Timur Tengah. Namun, AS menggunakan negara-negara di kawasan Timur Tengah untk menjalankan strategi barunya.
"Kebijakan non-intervensi AS di dlm konflik regional memang telah dilakukan, dan sebaliknya mereka jg telah memulai perang proxy," kata Jalali dlm sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pd Minggu (28/6/2015).
Dirinya menuturkan, Arab Saudi adlh pihak yg dijadikan "boneka" oleh AS untk menjalankan kebijakan barunya. AS, lanjut Jalali, hanya cukup mengirimkan senjata ke Saudi, dan membiarkan negara tersebut yg melakukan serangan.
"AS hanya cukup mengirim bom ke Saudi, dan Saudi menggunakan bom tersebut untk menyerang Yaman. Saudi telah melakukan serangan ke Yaman selama kurang lebih 94 hari, dan jg telah membantu membawa sekutunya, Presiden buronan Mansour Hadi, kembali berkuasa," sambungnya.
Perang Proxy sendiri adlh bentuk perang dgn menggunakan pihak ketiga. Iran dan AS kerap disebut-sebut menjalankan perang proxy dlm konflik yg terjadi di Yaman, dimana Iran menggunakan Houthi sebagai pionnya, sedangkan AS menggunakan Saudi. (esn/sd/net)
source : http://palembang-pos.blogspot.com, http://viva.co.id, http://liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar