Sabtu, 19 September 2015

[horror] Blue Ruin (2013) (4,5/5)

Blue Ruin (2013) (4,5/5)


ohmlukas.blogspot.com - "I'd forgive you if you were crazy, but you're not. You're weak,"

RottenTomatoes: 96%
IMDb: 7,1/10
Metacritic: 77/100
NikenBicaraFilm: 4,5/5

Rated : R
Genre: Thriller, Mystery & Suspense

Directed by Jeremy Saulnier ; Produced by Macon Blair, Tyler Byrne, Richard Peete, Vincent Savino, Alex Orr, Anish Savjani ; Written by Jeremy Saulnier ; Starring Macon Blair, Devin Ratray, Eve Plumb ; Music by Brooke Blair, Will Blair ; Cinematography Jeremy Saulnier ; Edited by Julia Bloch ; Release dates May 17, 2013 (Cannes), April 25, 2014 (US) ; Running time 90 minutes ; Country United States ; Language English ; Budget $420,000
Story / Cerita / Sinopsis :
Seorang pria (Macon Blair) kembali ke kota asalnya untk membalaskan dendam atas kematian orangtuanya.
Review / Resensi :

Kemanakah pembalasan dendam akan membawamu?

Kira-kira itulah yg hendak dieksplorasi oleh Jeremy Saulner dlm film berdurasi 90 menit ini. Namun, film yg menjadi contoh keberhasilan pendanaan melalui crowdfunding lewat Kickstarter ni tampaknya bukanlah film bertemakan balas dendam yg umumnya dipenuhi adegan action brutal dan seru yg memanjakan hormon testosteron pria. Sebaliknya Jeremy Saulner membawa Blue Ruin dlm nuansa indie yang kental, dgn fokus utama membangun atmosfer thriller yg menegangkan dan terasa realistis. Apa yg dilakukan Jeremy Saulner sedikit banyak akan mengingatkanmu pd gaya Coen Brothers. Segmented? Jelas iya. But is it good? Hell yeah!
Jeremy Saulner membuka Blue Ruin dlm 10 menit pertama melalui pengenalan karakter Dwight, dgn mobil Pontiacnya yg sudah bobrok dan berkarat, menjalani hidup yg boleh dikatakan tak layak. Mengais-ngais sampah untk mencari makanan, dan numpang mandi di rumah orang. Adegan-adegan awal yg minim dialog dan berjalan pelan ni jelas adlh introduksi yg membosankan bagi sebagian orang, tapi perlahan tapi pasti Jeremy Saulner meningkatkan tensi film dlm sisa filmnya - termasuk dlm klimaksnya yg cukup membuat gigi ni ngilu. Jika kamu sedikit bersabar, dgn baik Jeremy Saulner kemudian akan membawa kita untk mengenali Dwight dan motivasinya lebih dalam, dan twist demi twist akan menguakkan misterinya. Jeremy Saulner akan mengantarmu kepada situasi dilematis soal balas dendam. Apakah balas dendam itu menyenangkan? Iya. Tapi apakah konsekuensinya sepadan?

Seperti yg saya telah katakan di awal, Blue Ruin adlh contoh film indie yg sangat segmented. Kekuatan utama Blue Ruin justru hadir pd betapa sunyinya film ni - menjadikannya sebuah film bertemakan vengeance yg terasa realistis dan emosional. Lihat saja adegan pembunuhan pertamanya yg memang tetap penuh darah dan sadis, tapi dihadirkan seolah-olah dlm momen yg anti-klimaks. Jeremy Raulner jg menjadikan Blue Ruin sebagai sebuah thriller movie yg menegangkan dan membuat jantung ni berdebar, seperti film-film thriller / noir klasik, sebagai contoh pd adegan ketika Dwight bersembunyi dlm rumah saat dua orang sedang mengincarnya.

Tokoh Dwight adlh kekuatan utama yg menjadikan perjalanan Blue Ruin terasa menegangkan. Dwight is just one of us. Seorang antihero tanpa kekuatan apa-apa. Ia bukanlah Bryan Mills, seorang pensiunan agen CIA pd film Taken / John Wick. He is just a regular guy - yg cenderung terlihat lemah, menyedihkan, loser dan seringnya bertindak ceroboh dan tanpa perencanaan. Satu-satunya kekuatan yg menuntunnya adlh rasa marah dan balas dendam yg ia rasakan. Kehadiran Dwight, yg diperankan dgn baik oleh Macon Blair yg awalnya terlihat seperti Zach Galifianakis dgn rambut gondrong dan jenggot tak terawatnya, seolah-olah menjadi tokoh yg mewakili kebanyakan orang - membuat kita bisa begitu emosional merasakan persis apa yg ia rasakan. Marah, takut, panik, hingga sedih. Ia berada di perbatasan abu-abu: is he a bad guy or just a good guy who did the bad thing? Hadirnya tokoh Ben kemudian menjadi sedikit penghiburan bagi film Blue Ruin yg terlalu muram (bukan tanpa arti film ni didominasi oleh warna biru). Sisipan black comedy yg diberikan adlh semacam selingan bagi betapa depresifnya situasi yg ada, termasuk lagu No Regrets dari Little While John yg menjadi lagu penutup yg terdengar ironi.

Overview :
Tidak salah jika banyak orang menyebut Blue Ruin sebagai salah satu film indie terbaik tahun lalu. Melalui 10 menit pertama mungkin akan terasa berat karena alur yg bergerak begitu lambat, tapi setelahnya Jeremy Saulner akan membawamu kepada adegan-adegan balas dendam kotor yg emosional, cukup sadis, menegangkan dan realistis. Macon Blair dgn baik membawakan perannya sebagai Dwight, sang korban sekaligus pelaku, yg menjebak kita kepada situasi moral dilematis soal balas dendam. Balas dendam jelas bukan sesuatu yg menyenangkan, tapi apakah cukup memuaskan - especially when we have nothing to lose?

source : http://nikenbicarafilm.blogspot.com, http://bbc.co.uk, http://slideshare.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

D.M.C.A Disclaimer of Lukas Blog - All contents published under GNU General Public License.
All images/photos/videos found in this site reserved by its respective owners. We does not upload or host any files.