Senin, 14 September 2015

[Kajian Islam] Tata Cara Jima' atau Bersenggama Menurut Islam

Tata Cara Jima' atau Bersenggama Menurut Islam
ohmlukas.blogspot.com - Tata Cara Jima' / Bersenggama Menurut Islam Islam adlh agama yg mulia dan memuliakan. Ia menjunjung tinggi akhlak dan etika. Setiap perbuatan baik di dlm Islam, pastilah ada tuntunan adabnya. Demikian pula dgn jima’.

Adab di dlm jima’ bukan hanya membuat hubungan suami istri lebih intim, tetapi jg menjadikan kenikmatan dunia itu sebagai ladang pahala. Menjalankan adab-adab jima’ bukan hanya membawa kebahagiaan bagi suami dan istri, tetapi jg mendatangkan keberkahan bagi keluarga dan keturunan yg ditakdirkan Allah lahir dari proses tersebut.

Berikut ni 10 tata cara jima’ / bersenggama suami istri Berdasarkan Islam:
1. Bersih Diri dan berwudhu
Mengkondisikan tubuh bersih (dengan mandi dan gosok gigi) adlh bagian dari adab jima’ sekaligus membuat suami / istri lebih tertarik. Sebaliknya, tubuh yg tak bersih cenderung mengganggu dan menurunkan daya tarik.

Abu Rafi’ radhiyallahu ‘anhu berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pd suatu hari pernah menggilir istri-istri beliau, beliau mandi tiap kali selesai berhubungan bersama ni dan ini. Aku bertanya, Ya Rasulullah, bukankah lebih baik engkau cukup sekali mandi saja? Beliau menjawab, Seperti ni lebih suci dan lebih baik serta lebih bersih. (HR. Abu Daud dan Ahmad)

2. Memakai parfum/wewangian
Wewangian adlh salah satu sunnah Nabi. Beliau bersabda: Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah (HR. Tirmidzi).

Bagi istri, memakai parfum/wewangian yg dianjurkan adlh saat-saat seperti ini, bukan pd waktu keluar rumah yg justru dilarang Rasulullah.

Perempuan manapun yg menggunakan parfum kemudian melewati suatu kaum agar mereka mencium wanginya maka dia seorang pezina (HR Ahmad)

Yang perlu diperhatikan di sini ialah, aroma / jenis wewangian yg dipakai hendaknya yg disukai suami / istri. Sebab, ada suami / istri yg tak menyukai aroma wewangian tertentu. Wewangian yg tepat membuat hasrat suami / istri semakin meningkat.

3. Shalat dua raka’at
Adab ni terutama bagi pengantin baru. Sebagaimana atsar Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu 'anhu yg menasehati pengantin baru agar mengajak istrinya shalat dua raka’at terlebih dahulu ketika memulai malam pertama.

4. Berdandan dan berpakaian yg disukai suami / istri
Adakalanya istri malu memakai pakaian minim yg disukai suaminya. Padahal dlm sebuah hadits disebutkan Sebaik-baik istri kalian adlh yg pandai menjaga diri lagi pandai membangkitkan syahwat. Yakni keras menjaga kehormatan dirinya lagi pandai membangkitkan syahwat suaminya. (HR. Ad Dailami).

Senada dgn hadits itu, Muhammad Al Baqir, cicit Husain bin Ali menjelaskan: Sebaik-baik wanita diantara kalian adlh yg membuang perisai malu ketika menanggalkan pakaian di hadapan suaminya dan memasang perisai malu ketika ia berpakaian kembali.

Hadits dan maqalah ni jg menjadi dalil bahwa di dlm jima’, suami istri boleh menanggalkan pakaian dan tak haram melihat aurat masing-masing.

5. Jima’ di tempat tertutup
Islam mengatur kehidupan umat manusia agar kehormatan dan kemuliaannya terjaga. Demikian pula dgn jima’. Ia harus dilakukan di tempat tertutup, tak diketahui oleh orang lain meskipun ia adlh anak / keluarga sendiri. Karenanya saat anak berumur 10 tahun, Islam mensyariatkan untk memisahkan kamar anak-anak. Kamar anak laki-laki terpisah dari kamar anak perempuan.

Bagaimana jika anak masih kecil dan tidurnya bersama orang tua? Pastikan ia tak melihat aktifitas suami istri tersebut. Caranya bisa Anda berdua yg pindah kamar.

6. Berdoa sebelum jima’
Yakni membaca doa:

بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ اللَّÙ‡ُÙ…َّ جَÙ†ِّبْÙ†َا الشَّÙŠْØ·َانَ ÙˆَجَÙ†ِّبِ الشَّÙŠْØ·َانَ Ù…َا رَزَÙ‚ْتَÙ†َا
Dengan Nama Allah, Ya Allah! Jauhkan kami dari syetan, dan jauhkan syetan agar tak mengganggu apa (anak) yg Engkau rezekikan kepada kami (HR. Bukhari dan Muslim)

7. Melakukan mubasharah, ar rasuul, foreplay, / pemanasan
Hendaknya suami tak langsung ke inti, tetapi ada mubasharah/ar rasuul/ foreplay terlebih dulu.

Janganlah salah seorang di antara kalian menggauli istrinya seperti binatang. Hendaklah ia terlebih dahulu memberikan pendahuluan, yakni ciuman dan cumbu rayu, (HR. Tirmidzi)

Ada tiga langkah foreplay / pemanasan sebelum berjima' yg bersumber dari hadits Nabi. Selengkapnya bisa dibaca di sini.

8. Membawa ke puncak, saling memberi hak
Apabila salah seorang diantara kamu menjima’ istrinya, hendaklah ia menyempurnakan hajat istrinya. Jika ia mendahului istrinya, maka janganlah ia tergesa meninggalkannya. (HR. Abu Ya’la)

9. Mencuci kemaluan dan berwudhu jika mau mengulangi
Jika salah seorang di antara kalian mendatangi istrinya, lalu ia ingin mengulanginya, maka hendaklah ia berwudhu. (HR. Muslim)

10. Mandi besar (janabat) setelah jima’

Demikian 10 Adab tata cara Jima’ / bersenggama | Berhubungan Intim menurut Islam yg disarikan dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

D.M.C.A Disclaimer of Lukas Blog - All contents published under GNU General Public License.
All images/photos/videos found in this site reserved by its respective owners. We does not upload or host any files.