Rabu, 23 September 2015

[Kisah Islam] Hikmah Mencuci Tangan Ibu

Hikmah Mencuci Tangan Ibu ohmlukas.blogspot.com - Seorang sarjana muda yg cerdas membuat aplikasi untk posisi manajerial disebuah perusahaan besar. Dia lulus pd interview tahap pertama, dan tahap selanjutnya adlh interview dgn jajaran direksi. Sang direktur menemukan prestasi-prestasi cemerlang dlm CV anak muda tersebut. Sejak sekolah dasar hingga perguruan tinggi, anak muda tersebut selalu mendapat peringkat pertama.

Melihat prestasi-prestasi tersebut, sang direktur pun bertanya: Apakah Anda menerima beasiswa semasa sekolah dan kuliah?

Anak muda itu menjawab : Tidak pak....!

Direktur bertanya lagi : Apakah ayah Anda yg membayar biaya sekolah Anda?

Anak muda itu menjawab : Ayah saya telah meninggal dunia ketika saya baru berumur satu tahun. Seluruh biaya sekolah saya dibayarkan oleh Ibu saya..

Lalu Direktur bertanya lagi : Di mana ibumu bekerja?

Dan anak muda itu menjawab : Ibu saya bekerja sebagai seorang pencuci pakaian...

Direktur itu meminta anak muda tersebut untk menunjukkan tangannya. Dan anak muda itu memperlihatkan kedua telapak tangannya yg sangat halus. Melihat itu, Direktur bertanya lagi: Pernahkah Anda membantu ibu Anda mencuci pakaian sebelumnya?

Anak muda itu menjawab Tidak pernah pak. Ibu saya selalu menginginkan saya belajar dan membaca banyak buku. Lagipula, Ibu mencuci baju jauh lebih cepat ketimbang saya

Direktur tersebut kemudian berkata : Saya punya satu permintaan. Sekarang anda pulang dan ketika nanti anda sampai di rumah, cuci dan bersihkan tangan ibumu, kemudian temui saya besok pagi.

Anak muda tersebut merasa kesempatannya mendapat pekerjaan tersebut sangat besar. Karena itu ketika dia sampai di rumah, dgn begitu gembira ia meminta izin kepada ibunya agar ia boleh mencuci tangan beliau. Ibunya merasa sedikit asing, aneh, jg bahagia, dan perasaan-perasaan lainnya bercampur jadi satu.

Sang Ibu kemudian memberikan kedua tangannya kepada sang anak. Lalu anak muda tersebut membersihkan tangan Sang Ibu dgn perlahan.

Air matanya mulai menetes saat itu. Ini pertama kalinya ia menyadari bahwa tangan ibunya sudah penuh dgn kerutan, dan terdapat banyak memar dan kapalan di sana sini. Beberapa memar sepertinya terasa begitu sakit, sampai-sampai Sang Ibu meringis ketika memar tersebut dibersihkan.

Ini pertama kalinya anak muda tersebut menyadari bahwa kedua tangan yg sedang dibersihkan inilah yg digunakan Sang Ibu tiap hari untk mencuci pakaian banyak orang, sehingga Sang Ibu dpt membiayai biaya sekolah anaknya.

Memar-memar dan kapalan yg ada di tangan sang ibu adlh harga yg harus dibayar atas kelulusan anak tersebut, atas prestasinya yg luar biasa, dan untk masa depannya. Setelah selesai mencuci tangan sang ibu, anak muda tersebut diam-diam mencuci sisa baju yg belum sempat dicuci oleh ibunya. Dan malam itu, anak dan ibu tersebut berbincang sangat lama sekali.

Besok paginya, anak muda tersebut bergegas menemui sang direktur. Direktur tersebut menangkap air mata di wajah anak muda tersebut. Ia pun kemudian bertanya : Bisa Anda ceritakan apa yg telah Anda lakukan kemarin dan apa pelajaran yg Anda dpt dari sana?

Anak muda tersebut menjawab : Saya mencuci tangan ibu saya, dan kemudian saya menyelesaikan sisa cucian ibu yg belum tercuci.

Tolong ceritakan perasaan Anda ketika itu ujar Direktur lagi.

Lalu anak muda itu menjawab : Pertama, saya sekarang tahu apa arti apresiasi. Tanpa ibu saya, tak akan pernah ada seorang saya hari ini. Kedua, saya baru menyadari betapa sulit dan beratnya Ibu menjalani pekerjaannya. Dengan bekerja membantu Ibu, ternyata pekerjaan itu dpt meringankan beban ibu. Ketiga, saya datang hari ni untk mengapresiasi betapa penting dan bernilainya hubungan keluarga.

Mendengar itu lalu Direktur tersebut berkata: Inilah yg saya cari dari seorang calon manager. Saya ingin merekrut seseorang yg dpt mengapresiasi dan menghargai bantuan orang lain, seseorang yg tahu persis perjuangan orang lain untk mengerjakan sesuatu, dan seseorang yg tak akan menempatkan uang sebagai tujuan hidup satu-satunya. Oleh karena itu mulai hari ni anda diterima bekerja disini...!.

Subhanallah, bagaimana dgn kita? Sudahkah kita mencintai ibu kita dgn tulus dan kita perhatikan sosok ibu kita yg telah banyak berkorban untk kita?

Lakukan hal yg belum pernah kita lakukan untk ibu kita, karena itu akan membuat ibu kita terkesan dan bahagia. Selamat mencoba!!!

other source : http://kompas.com, http://wawanislam.blogspot.com, http://viva.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

D.M.C.A Disclaimer of Lukas Blog - All contents published under GNU General Public License.
All images/photos/videos found in this site reserved by its respective owners. We does not upload or host any files.