ohmlukas.blogspot.com - oleh : semua keajaiban dunia
Sebelum saya menjelaskan lebih lanjut, sebaiknya kita mendefinisikan terlebih dahulu, apa itu yg disebut sebagai cuci otak (brainwash). Brainwash / lebih dikenal sebagai cuci otak adlh sebuah proses yg sudah dikenal semenjak lama, bahkan sebelum perang dunia ke II. Teknologi ni banyak digunakan saat itu oleh tentara Jerman.
Untuk apa? Untuk membangun semangat para prajurit dari semenjak masih remaja, untk membentuk mental prajurit yg tahan banting, loyal, dan sejiwa dgn haluan partai NAZI saat itu. Teknik yg digunakan merupakan sebuah metode yg saat itu dikembangkan secara ilmiah oleh para pakar psikologi dan pikiran manusia, dimana para pakar jerman saat itu jg melakukan berbagai percobaan terhadap pikiran manusia (semasa holocaust di jerman).
Semua metode yg digunakan untk melakukan brainwash saat itu, biasanya menggunakan waktu yg cukup panjang, untk menanamkan sebuah program / ide tertentu dlm pikiran seseorang. Waktu yg cukup panjang merupakan sebuah proses supaya program baru yg ditanamkan tersebut masuk ke pikiran bawah sadar seseorang.
Tujuan utama brainwash saat itu adlh lebih cenderung untk membangun mental dan kesetiaan para prajurit Jerman.
Metode utama yg digunakan adlh dgn memasukkan informasi/dogma2 secara audio dan visual secara waktu berkala dan panjang, dan bersifat terfokus.
Nah, bagaimana brainwash itu dilakukan? Sekali lagi, sebuah informasi yg ditekankan dan dimasukkan secara terfokus, dgn akses audio maupun visual, dan dilakukan secara terus menerus, mampu menggiring persepsi dan pola pikir maupun perasaan seseorang sedikit demi sedikit. Inilah yg kita sebut sebagai memasukkan nilai di bawah sadar seseorang.
Ketika sebuah nilai telah tertanam cukup kuat di dlm bawah sadar seseorang, maka nilai itu lama kelamaan semakin kuat, berakar, dan permanent. Inilah yg kemudian disebut sebagai hasil dari brainwash itu, dan merupakan tujuan utama dilakukan hal tersebut.
Jadi, teknologi ni berbahaya sekali? Mengerikan sekali efek dari brainwash ini, apakah semua orang bisa di brainwash?
Semua teknologi berpotensi menjadi sesuatu yg berbahaya (nuklir, dinamit, senjata, dll), sedangkan efek dari brainwash tak selamanya mengerikan. Mengerikan jika (sekali lagi) teknologi dan tujuan brainwash ni disalah gunakan (contoh: utk kegiatan terorisme). Yang menarik adalah, apakah semua orang bisa di brainwash? Jawabannya, BISA kalau nilai dasar individu yg di brainwash, tak bertentangan dgn nilai yg dimasukkan dgn metode brainwash ini.
Maksudnya gimana?
Misalnya, saya memiliki nilai dasar / sistem belief tentang perjuangan. Saya merupakan seseorang yg menganut bahwa saya dpt memberikan lebih banyak untk bangsa dan negara maupun agama ketika saya hidup. Saya adlh individu yg lebih mengedepankan perjuangan dgn suara dan pikiran saya. Saya tak menganut faham bahwa dgn bunuh diri, saya bisa dikenang dan berbuat banyak demi bangsa, negara, dan agama. Saya menganggap bahwa kehidupan ni indah, dan saya punya banyak orang yg saya cintai di sekeliling saya. Ini semua yg disebut sebagai nilai dasar dan sistem belief.
Misalnya ada sebuah nilai baru yg mau dimasukkan ke dlm pikiran saya, sebuah nilai tentang membela bangsa, negara, dan agama dgn meledakkan diri, di tengah-tengah orang-orang yg tak secara langsung bersalah pd saya ataupun kepentingan yg saya bawa, dan teknik yg digunakan adlh metode brainwash.
Apa yg terjadi?
Yang terjadi adlh terjadi "pertarungan" didalam pikiran saya. Dimana nilai dasar yg telah lebih dahulu ada, berhadapan dgn nilai dan sistem belief yg baru, yg dicoba ditanamkan pd pikiran saya.
Siapa yg menang?
Nilai dasar yg sudah ada, ketika telah terbentuk selama bertahun tahun, merupakan sebuah sistem yg sangat kuat. Ketika nilai baru mencoba menginfiltrasi pikiran saya, maka perlawanan yg diberikan oleh sistem nilai lama sangatlah kuat. Tentu nilai barr bisa saja (seolah-olah) menguasai pikiran saya di permukaan, menjadi nilai dan sistem belief baru. Tetapi, ketika program yg berusaha di tanamkan tersebut hendak di jalankan (misalkan. Untuk meledakkan diri di keramaian), maka program itu pasti terganggu dgn nilai dan sistem belief lama yg ada.
Lalu?
Program baru tersebut gagal untk bekerja! Sistem nilai yg sudah ada sebelumnya di pikiran bawah sadar kita lebih kuat daripada sistem nilai yg baru, yg secara "instant" diprogram ke dlm pikiran saya.
Jadi, bagaimana cara supaya program itu bekerja seperti yg diinginkan?
Tentu membutuhkan seseorang yg memang memiliki nilai dasar yg tak bertentangan sebelumnya.
Mengapa?
Karena pd dasarnya brainwash "hanya" mempertajam nilai yg telah ada sebelumnya, serta membangun keberanian dan kekuatan untk melakukan sebuah aksi / tindakan atas "nilai" / "kepercayaan" yg telah ada sebelumnya.
Satu hal yg pasti, bahwa ni merupakan sebuah metode yg berlandaskan sebuah dasar ilmiah, dan mampu membawa manfaat bagi banyak orang, ketika digunakan untk sebuah keperluan yg memang positif, dan sesuai dgn nilai dari individu2 yg membutuhkan bantuan dari metode ini.
Mernarik bukan, ternyata keuntungan dari brainwash jg banyak (membangkitkan semangat, PD, keberanian, dll sampai untk membentuk sebuah budaya perusahaan yg positif, kondusif, dan produktif). Tapi seperti halnya kedua sisi mata uang ada sisi positif jg ada negatif.
Mencuci otak yg biasa dilakukan untk menguasai sepenuhnya kehidupan para pengikut, sekalian membuat tiap doktirin yg diberikan menjadi paradigma hidup dari si korban.
Ada Beberapa cara untk mencuci otak, perlu diketahui jika cara ni bukan berasal dari saya / hasil browsing saya di Google. Pengetahuan ini, saya dapatkan dari mantan penguasa ilmu hitam dan ilmu putih tingkatan tertinggi di Indonesia sekaligus penguasa spiritual-psikologi yg keren. Beliau adlh murid tunggal dari pasangan Atmo-Gejek.
1. Pelumpuhan
Yang pertama harus dilakukan dlm melakukan praktik cuci otak adlh melumpuhkan korban. Biasanya para pengikut baru suatu organisasi fanatik dikurung dlm suatu ruangan gelap selama satu hari penuh tanpa makan dan minum. Ruangan yg dipakai harus benar-benar gelap, tak boleh ada satupun titik cahaya. Ini bertujuan untk membuat korban akan mulai setengah sadar, / dlm bahasa psikologi, dinamakan memasuki alam bawah sadar.
2. Pembentukan Karakter
Setelah dikurung 24 jam tanpa cahaya, makan dan minum korban akan memasuki alam bawah sadarnya. Setelah itu para korban akan didengarkan musik. Para pakar psikologi pun mengakui jika musik memiliki pengaruh bagi karakteristik seseorang. Dalam spiritual pun para pakar mengakui jika musik memiliki roh.
Nah! Jika ingin korban mempunyai karakter yg keras, maka yg diperdengarkan adlh musik keras. Jika korban ingin dijadikan seseorang yg berkarakter lembut, maka yg diperdengarkan adlh aliran musik yg lembut. Ini akan berlangsung selama 3-6 jam sampai korban benar-benar hilang kesadarannya setelah tahap Pelumpuhan.
3. Teaching
Jika korban telah kehilangan kesadarannya, maka dlm bahasa psikologi dinyatakan telah masuk sepenuhnya ke alam bawah sadar. Dalam keadaan korban kehilangan kesadaran inilah korban dpt diajarkan apapun sesuai keinginan si pencuci otak. Semuanya tinggal diajarkan kepada korban dlm keadaan korban tak sadar. Misalnya jika kita menginginkan korban untk membom gedung putih, tinggal bilang saja kalau para manusia yg duduk di gedung putih itu tak layak untk hidup, dan merupakan suatu kehormatan jika dia membinasakan mereka yg disana.
Setelah itu korban disadarkan, lalu diberi makan (Ingat! Dia belum makan seharian loh!) Maka setelah korban siuman, disuruh bom gedung putih pun dia nurut. Hasilnya, "BOOMM!.." rekaman CCTV yg menunjukkan langkahnya yg tegap dan wajahnya yg mantap akan menghiasi media-media elektronik di seluruh penjuru Indonesia.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar