ohmlukas.blogspot.com - Dalam masyarakat kebanyakan kita, adlh sesuatu yg tabu bagi seorang wanita membicarakan dan meminta hubungan suami istri. Bagaimana hal itu dlm Islam?
Al-Khara’ithy mengatakan, Ammarmah bin Watsi-mah memberitahu kami, bapakku memberitahuku, dia berkata, ‘Abdullah bin Rabi’ah adlh orang yg terkenal di kalangan orang-orang Quraisy sebagai orang yg baik dan selalu menjaga kehormatan dirinya. Penisnya tak bisa ereksi. Sementara orang-orang Quraisy tak pernah ada yg memberi kesaksian tentang kebaikan / keburukannya dlm masalah ini. Dia pernah menikahi seorang wanita. Tapi hanya beberapa waktu berselang, istrinya lari darinya dan kembali ke keluarganya lagi. Begitu seterusnya. Lalu Zainab binti Umar bin Salamah bertanya, ‘Mengapa para wanita itu lari dari anak pamannya?’
Ada yg menjawab, ‘Karena wanita-wanita yg pernah menjadi istrinya tak mampu membuatnya mampu melaksanakan tugas sebagai suami.’
‘Tak ada yg menghalangiku untk membuatnya bangkit, ’ kata Zainab. ‘Demi Allah, saya adlh wanita berperawakan besar dan bergairah.’
Maka akhirnya Zainab menikah dengannya, kata Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, selalu sabar meladeninya dan akhirnya mereka dikaruniai enam anak.
Semangat suami bisa surut karena istri yg bersikap dingin dan menahan tangannya dari cengkeraman yg mesra kepada suami. Sikap dingin adakalanya karena rasa malu yg menguasai, sementara ia sebenarnya berkeinginan untk memperoleh kehangatan cinta dari suaminya.
Tapi seperti minuman hangat yg didekatkan pd segelas es, gairah dan kemesraan suami bisa surut oleh dinginnya sikap istri dlm menanggapi usapan sayang dan kecupan cinta suaminya.
Sebaliknya, seorang suami yg sulit terbangkitkan hasratnya dpt menjadi laki-laki yg penuh kehangatan karena istri yg tahu bagaimana menumbuhkan ketertarikan suami kepada dirinya saat melakukan hubungan intim. Rasa malu tak menghalanginya untk memberikan kebahagiaan pd suaminya, dan merasakan keindahan berdekatan dgn suami. Karena keindahan dlm berhubungan intim merupakan kenikmatan yg dicintai dan diridhai Allah.
Insya-Allah, seorang istri yg mau menggairahkan suaminya akan memperoleh ridha dan barakah-Nya. Mudah-mudahan Allah memberikan kebahagiaan kepada Anda; kebahagiaan ketika melakukan hubungan intim bersama suami, kebahagiaan ketika menjalani kehidupan rumah tangga sehari-hari, kebahagiaan ketika Allah menitipkan benih suami di rahim Anda, kebahagiaan ketika bayi Anda mengisap ASI yg menjadi bagian dari diri Anda sendiri, dan terutama kebahagiaan ketika bertemu dgn Allah. Allahumma amin.
Benarlah nasihat Sayyidina Muhammad Al-Baqir kepada kaum wanita. Beliau mengatakan, Wanita yg terbaik di antara kamu ialah yg membuang perisai malu ketika ia membuka baju untk suaminya, dan memasang perisai malu ketika ia berpakaian lagi.
Seorang suami akan merasa semakin sayang ketika istri mampu membangkitkan semangatnya ketika sama-sama menanggalkan pakaian. Dan ia merasakan cinta semakin mendalam disertai kebahagiaan dan keinginan untk memberikan ketenteraman ketika ada rona merah di wajah istri setelah ia menutupi tubuhnya dgn pakaian kembali. Inilah sebagian di antara rahasia-rahasia.
Jadi jika Anda, seorang istri, belum pernah mengajak suami? Hmm, cobalah. Temukan sesuatu yg beda di sana...
Sumber : akhwatindonesia.net
other source : http://9trendingtopic.blogspot.com, http://dailymotion.com, http://merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar