Selasa, 24 Februari 2015

Peserta SBMPTN Surabaya Jadi Korban Penipuan #99896

Surabaya- Panitia Lokal 50 Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) menemukan dua peserta bernomor sama. Setelah diperiksa, diketahui bahwa salah satu peserta ternyata korban penipuan. "Yang bersangkutan positif korban penipuan," kata Humas Panlok 50 SBMPTN Bekti Cahyo Hidayanto pd Tempo, Selasa, 18 Juni 2013.
Awalnya panitia mendapati dua peserta SBMPTN yaitu Iqbal Nursyarif asal Bangkalan dan Sherly asal Sumenep di Ruang 211 lantai II Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, Selasa, 18 Juni 2013. Ketika diminta menunjukkan kartu tanda peserta ternyata nomornya sama. Panitia pun memverifikasi. Hasilnya, nama Iqbal tercantum dlm database peserta SBMPTN, sedangkan Sherly tak terdaftar. Sempat curiga praktik perjokian, panitia menyimpulkan bahwa Sherly murni korban penipuan.
Sewaktu diinterogasi, Sherly mengaku mendapatkan kode akses pembayaran (KAP) dan PIN SBMPTN dari seseorang yg ditemuinya saat hendak membayar pendaftaran. "Ketika mau bayar pendaftaran, bank sudah tutup. Ada orang di sekitar yg menawari KAP dan PIN," kata Bekti. Sherly mendapatkan KAP dan PIN dgn membayar Rp200 ribu kepada seseorang. Karena tak paham, Sherly yg dibantu kakaknya mendaftar secara online dan mendapatkan kartu tanda bukti pembayaran yg jg menjadi kartu peserta. KAP dan PIN yg diperoleh itu memang asli tapi hanya berlaku ketika simulasi percobaan. Sehingga waktu mendaftar online, Sherly mendapatkan kartu tanda bukti dgn watermark contoh. "Oleh kakaknya, watermark itu dihilangkan, karena tak paham." Karena tak mendaftar secara sah, Sherly kemudian tak diperkenankan mengikuti tes. Menurut Bekti, Sherly menjadi korban seseorang yg ingin memanfaatkan kelemahan sistem SBMPTN. Panitia memang mengadakan simulasi pendaftaran.
Peserta simulasi bisa mendapatkan KAP dan PIN dgn format seperti aslinya. Namun ternyata cara ni dimanfaatkan sejumlah pihak demi keuntungan pribadi. Meski demikian, kata Bekti, sistem ni jg bisa mendeteksi penyimpangan dgn mudah. "Kalau ada yg tak sesuai, pasti dgn mudah ketahuan," katanya. Tidak hanya di Surabaya, kasus serupa jg terjadi di Padang. Selain itu, di Mataram jg menemukan peserta dgn nomor pesera berformat beda dgn aslinya.
Tapi seluruhnya bisa terdeteksi. Koordinator Humas SBMPTN Lokal Surabaya Ismaini Zain mengakui bahwa penipuan selalu mengiringi pendaftaran SBMPTN. Pihak-pihak tak bertanggungjawab memanfaatkan celah untuk mendapat keuntungan. Namun ia memastikan sistem SBMPTN sendiri tak akan mudah ditembus. Walau begitu, pihaknya akan mengevaluasi sistem ni untuk terus meminimalisir praktik penipuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

D.M.C.A Disclaimer of Lukas Blog - All contents published under GNU General Public License.
All images/photos/videos found in this site reserved by its respective owners. We does not upload or host any files.