Terdengar bunyi bel rumah Tae Joo, dgn lirikan sinisnya Tae Joo melihat Seo Jin yg datang kerumahnya. Tae Joo mengajak Seo Jin untk masuk ke dlm ruang kerjanya. Seo Jin langsung menanyakan apakah Tae Joo sudah sudah menghubunginya sehubungan dgn pencarian. Tae Joo mengatakan ia sudah dengar dan sudah melihat video Seo Jin. Ia menilai Seo Jin sekarang sudah mulai menghadapi masalah. Seo Jin membenarkan tapi ia jg merasa yakin, Tae Joo khawatir kalau ia bisa memprovokasi Soo Hyun. “Tidak. Bukan begitu. Kuharap ni tak terdengar kasar, tapi sebagai psikiater, kasusmu sangat menarik Kau berubah. Kau tiba-tiba berubah bahkan setelah upaya Dokter Kang selama ini.” komentar Tae Joo “Ya... tak berhasil. Tidak pernah berhasil.” tegas Seo Jin, dlm hati Tae Joo bertanya apa yg membuat itu tak berhasil “Karena aku terus berbohong meskipun dia mencoba mengobatiku. Jujur sepenuhnya jg tak menjamin kesembuhanku. Tapi sekarang aku mengingat semuanya. Berkat Lee Soo Hyun yg menciptakan skenario yg sama denganku lagi.” cerita Seo Jin, Tae Joo berpikir kebohongan apa, ada wajah kegelisahan disana. “Kenangan yg kau ingat, apa kau ingat kau melakukan kesalahan pd Lee Soo Hyun?” tanya Tae Joo berusaha untk memancingnya. “Ya. Sesuatu yg aku harus berlutut dan memohon pengampunannya. Aku melakukan sesuatu yg layak dibenci seumur hidupnya.” jawab Seo Jin dgn nada rendah. “Lalu, gimana kalau minta maaf padanya lebih dulu? Itu mungkin hal terbaik...” ucap Tae Joo
Seo Jin menegaskan ia akan meminta maaf tapi menurutnya itu tak sekarang. Tae Joo kembali bergumam apa maksudnya tak sekarang. Seo Jin pikir bukan hanya kesalahannya yg ia ingat tapi ada sesuatu yg lain dia ingat dan ia merasa temannya itu melupakannya. “Apa yg kau ingat? Bisa kau beritahu?” tanya Tae Joo penasaran “Tidak, kurasa harus temanku ni yg lebih dulu mendengarnya.”tolak Seo Jin “Baiklah, lakukanlah. Biar aku bertanya padamu, Robin datang mencariku. Dia putus asa mencari dimana Jang Ha Na.” cerita Tae Joo “Aku memberitahunya semuanya. Tentang aku dan Robin... tentang DID-ku, semuanya.” jelas Seo Jin Tae Joo pikir Pasti mengejutkan baginya. Seo Jin merasa kalau Ha Na memang harus tahu semuanya. Tae Joo menegaskan yg ia maksud itu Robin dan kali ni Robin pasti Shock. “Situasimu berbeda dgn Robin karena dia sedang jatuh cinta. Dia terperangkap dlm situasi kompleks atas krisis identitas dan kebingungan. Dia mungkin merasa... dipermalukan didepan orang yg dicintainya Dia mungkin merasa diserang dan seperti palsu.” jelas Tae Joo dgn menunjuk-nunjuk pensilnya. “Mungkin jg seperti itu. Tapi itu bukan penyerangan, melainkan penerimaan. Karena Robin itu aku.” tegas Seo Jin . “Robin itu keberadaan yg tak stabil. Identitasnya seperti gelas yg mudah pecah. Dia mungkin kuat dlm segala sisi, tapi dia lemah saat identitasnya dipertanyakan. Bisa jadi... dia lebih hancur.” jelas Tae Joo. Seo Jin sempat binggung kalau Robin itu lebih hancur, lalu ia bergumam menduga-duga akan terjad seperti 5 tahun yg lalu.
Ha Na bertemu dgn Sek Kwon di cafe. Sek Kwon kaget karena Ha Na menanyakan tentang kejadian 5 tahun yg lalu tentang Seo Jin. Ha Ma membenarkan kalau ia ingin tahu tentang kejadian apa lima tahun yg lalu. Sek Kwon terlihat sangat gugup memilih untk meminum tehnya. “Direktur Goo bilang sesuatu padamu?” tanya Sek Kwon “Dia bilang takkan membuat kesalahan yg sama lagi.” ucap Ha Na, Sek Kwon bertanya lagi apakah Seo Jin hanya mengatakan itu saja. Ha Na membenarkan. “Tak bisakah kau membiarkannya saja? Dia sudah bilang takkan membuat kesalahan yg sama. Direktur Goo sudah berubah, berkat dirimu. Kau datang dan menyelamatkannya. Dia menderita penyakit karena ketidakmampuannya menyelamatkan dan diselamatkan. Mungkin Direktur Goo merasa dia terlahir kembali. Seperti diberikan kesempatan kedua. Orang bilang cinta yg merubah seseorang.” cerita Sek Kwon dgn wajah bahagia “Dia bertanya bagaimana itu bisa cinta. Dia bertanya bagaimana bisa cinta jika dia tak menunjukkan dirinya yg sebenarnya.” tegas Ha Na Sek Kwon tertunduk dgn wajah binggung, Ha Na mengatakan dirinya harus tahu itu sebuah cinta / bukan, makanya ia memohon supaya Sek Kwon memberitahunya. Sek Kwon hanya bisa menghela nafas sambil menyenderkan punggungnya dgn lemah.
Di ruangan kerja Tae Joo, Seo Jin bertanya apa maksud Seo Jin kalau Robin akan lebih hancur. “Meskipun Robin kepribadian lain yg kau ciptakan tetap saja dia memiliki emosi dan kenangannya sendiri. Artinya stres traumatik apapun bisa berdampak baginya seperti orang lain.” jelas Tae Joo “Lalu apa yg akan terjadi?” tanya Seo Jin “Sejak Robin muncul... apa pernah dia mengalami stres traumatik?” tanya Tae Joo
Akhirnya Sek Kwon memberitahu tentang Robin yg mengalami stress traumatik 5 tahun yg lalu. Ha Na agak terkejut mendengarnya. “Situasinya sama seperti yg sekarang. Sama seperti yg sekarang... Direktur Goo dan Robin pernah menyukai gadis yg sama. Mereka memberitahunya kalau mereka kembar, dan melakukan apapun agar semuanya tersimpan. Pada akhirnya, gadis itu tahu..” cerita Sek Kwon Ha Na mendesak Sek Kwon menanyakan lanjutannya, Sek Kwon meminum kembali gelas tehnya untk mengurangi rasa gugup sambil mengatakan kalau kejadian ni past terjadi kalau wanita itu melihat Robin seperti Monster dan akhirnya pergi.
Kembali ke ruangan Tae Joo “Seperti orang yg dicintainya meningggalkannya dan disangkal oleh orang yg dia pedulikan? Seseorang seperti Robin, yg merasa tak aman dgn identitasnya... pasti kesulitan menghadapi masalah seperti itu. Apa mungkin dia pernah mengalami sesuatu seperti itu di masa lalu?” tanya Tae Joo yg membuat Seo Jin terlihat melamun. Seo Jin mengatakan ia tak tahu menurutnya ia tak pernah mengalami hal seperti itu. lalu bertanya apa yg mungkin terjadi apabila Robin mengalami keadaan seperti itu. Tae Joo pikir kalau Robin menderita Stress seperti itu maka....
Sek Kwon mendekatkan badannya pd meja sambil melanjutkan cerita kejadian 5 tahun yg lalu. “Setelah gadis itu meninggalkannya, Robin menemui Dokter Kang. Dia berpikir kehilangan makna atas keberadaannya. Lalu... dia meminta Dokter Kang membantunya untk lenyap.” cerita Sek Kwon yg membuat Ha Na menarik nafas tak percaya “Rasanya sama seperti mau bunuh diri. Meskipun mustahil menghentikan Robin untk muncul... selama dia menginginkannya, hal itu mungkin melalui hipnotis Jadi, mereka mulai melenyapkannya melalui hipnotis... Tepat sebelum keberadaannya lenyap Kepribadian bernama Terry muncul.” cerita Sek Kwon membongkar semuanya yg membuat Ha Na semakin tegang
Tae Joo kembali memberitahu kalau Robin mengalami stress maka kepribadian yg ketiga akan muncul. Seo Jin bertanya apa maksud dari kepribadian yg ketiga, lalu bergumam kalau nanti Terry akan muncul. “Pada kebanyakan kasus DID... sebenarnya sangat langka bila hanya 2 kepribadian yg muncul. Apa mungkin... ada pemunculan kepribadian lain?” tanya Tae Joo dgn wajah gelisah “Tak... pernah terjadi.” jawab Seo Jin dgn menatap terus pd Tae Joo.
Sek Kwon menceritakan Robin yg menciptakan kepribadian lain. Ha Na semakin binggung dgn maksud kepribadian lainya. Sek Kwon menceritakan kepribadaan yg Sangat kejam dan kasar dan berusaha membunuh Dokter Kang.
“Syukurnya, saat itu... Ketua Tim Sung dan timnya bergegas masuk dan menghentikannya terjadi. Saat itu banyak orang yg terluka. Mereka hampir tak bisa bisa mengatasinya, dan saat Terry kehilangan kesadaran dan Direktur Goo yg bangun setelahnya. Setelah insiden itu... Robin tak pernah muncul lagi. Selama 5 tahun.” cerita Sek Kwon dgn wajah kesedihan. “Aku tak bisa percaya. Kepribadian seperti itu muncul dari Robin.” komentar Ha Na “Kita tak tahu apa kepribadian itu muncul dari Robin maupun Direktur Goo. Tapi sejak insiden itu, Direktur Goo menutup dirinya dari semuanya dan hidup seperti itu selama 5 tahun. Dengan sumpah dia takkan pernah menjadi penyebab bahaya bagi orang lain.” jelas Sek Kwon.
Ha Na akhirnya berjalan pulang dgn wajah melamun, Seo Jin jg terlihat gelisah dgn kemungkinan yg akan terjadi sepert 5 tahun yg lalu kalau Terry akan keluar dan membuat keonaran. Ponsel Ha Na berbunyi, ia memberitahu Tae Joo kalau sebentar lagi ia hampir sampai. Sebuah mobil menyalakan klakson, Tae Joo menurunkan kaca jendelanya menyuruh Ha Na untk masuk ke dlm mobilnya. Ha Na sempat benggong melhat Tae Joo yg tiba-tiba datang.
Tae Joo mengajak Ha Na duduk dikursi taman depan danau. Ia bertanya apakah Ha Na memang ingin mengetahui soal penyakit DID. Ha Na membenarkan karena ia diberitahu kalau Tae Joo jg sudah tahu jadi ia meminta Tae Joo membertahunya sekarang. “Sebenarnya tiap orang punya banyak sisi. Ada yg bagus, buruk, baik, dan jg jahat. Semua orang seperti itu. Bahkan kau dan aku jg begitu. Tapi, apa yg paling berbeda antara orang dgn pasien DID? Apa bedanya kita secara umum?” tanya Tae Joo “Entahlah, aku tak tahu” jawab Ha Na “ itu adalah Ingatan. Alasan kenapa kita tak menderita penyakit itu karena kita mengingat semua meskipun itu tindakan baik / jahat. Tapi berbeda dgn pasien DID, mereka tak ingat kejadian yg berbeda. Sisi buruk dariku tak tahu tindakan baik yg kulakukan begitu jg sebaliknya.” Kata Tae Joo Lalu ia menjelaskan kalau yan tadi ia katakan itu dari sudut pandang kedokteran dan bertanya apakah Ha Na tak masalah apabila ia mengatakan sesuatu sebagai teman yg mengkahwatirkannya. Ha Na pun merasa tak masalah.
“Aku takkan bilang kalau kau akan menyakiti mereka, jika meninggalkan mereka. Karena yg terpenting adalah hidupmu. Bukankah cinta artinya berbagi waktu bersama dan menciptakan kenangan bersama? Bagaimana kau bisa cinta pd seseorang bila semua itu tak mungkin?” ungkap Tae Joo mencoba menyadarkan Ha Na “Aku jg tak tahu. Entah aku takut untk memulai, ataupun takut untk pergi. Meskipun kau bilang tak masalah, apa mereka terluka dgn perginya aku tapi mempertimbangkan kejadian dulu” cerita Ha Na “Kejadian dulu? Apa terjadi sesuatu?” tanya Tae Joo Ha Na langsung tersadar ia sudah banyak berbicara dan mengatakan kalau itu tak ada yg terjadi lalu meminta maaf karena sudah menghabiskan waktu Tae Joo dgn masalah pribadinya lalu pamit pergi dan akan menghubunginya lagi. Tae Joo mengeluarkan ponselnya lalu memainkan musik dlm ponselnya, Ha Na langsung menengok menatap Tae Joo. “Kau akan terhipnotis melalui suara musik ini. Kau akan terus mendengarkanku hingga lagu ni selesai Dan sekarang, kau akan menyelesaikan apa yg ingin kau beritahukan padaku. 1, 2, 3.” ucap Tae Joo lalu menjetikan jarinya lalu Ha Na tertidur. Keduanya berjalan keluar taman, Ha Na seperti merasakan sakit di kepalanya, lalu membaca pesan dari Woo Jung yg mengajaknya bertemu. Ha Na akhirnya pamit pergi lebih dulu, Tae Joo ingin mengantar tapi Ha Na menolak ingin naik bus saja.
Tae Joo mengendarai mobilnya dgn tatapan sinisnya dan melaju dgn sangat kencang, saat masuk ke dlm rumah pun ia terlihat sangat marah dan langsung masuk ke dlm ruangan Dr Kang dgn nafas terengah-engah. Dr Kang bertanya apa yg terjadi dgn Tae Joo sekarang. Tae Joo tertawa lalu menyebut nama Terry. “Aku sudah tahu, tak mungkin hanya Robin. Mana mungkin pasien DID hanya menciptakan satu kepribadian yg suka menyelamatkan orang? Aku sudah tahu pasti ada yg lain. Sekarang waktunya Robin... Robin yg sebenarnya keluar dari persembunyian.” ucap Tae Joo dgn mata melotot licik. Dr Kang makin sedih mendengarnya.
Robin terbangun dari tidurnya, ia mengingat kejadian saat Seo Jin bertemu dgn Ha Na lalu binggung kenapa ingatan itu maksud kepadanya. Ia ingat dgn ucapan Tae Joo
“Artinya kau mulai melanggar batas identitas utama” Ia langsung turun dar tempat tidurnya dan masuk ke dlm kamarnya melihat buku dan terselip surat kaleng untk dirinya yg masih ia simpan.
“Dokter Kang sudah menemukan metode perawatan yg sempurna. Kau akan segera lenyap, Robin.” Robin masuk ke dlm kamar Ha Na tapi ia tak menemukan Ha Na ada disana, wajahnya makin panik karena Ha Na pergi meninggalkannya lagi.
Ha Na ternyata datang ke rumah Woo Jung, CEO Min mengajak Ha Na kerumah mereka. Ha Na melihat Woo Jung yg belum pulang padahal Woo Jung mengajak untk bertemu dirumahnya. CEO Min pikir anaknya itu akan segera datang jadi meminta Ha Na untk duduk saja dulu. CEO Min menaruh gelas tehnya dan terlihat sangat kaget karena Ha Na jg tahu. Ha Na membenarkan, ia merasa CEO Min jg tahu tapi Woo Jung itu tak tahu kebenaran ini. CEO Min akhirnya mengakui kalau memang ia sudah tahu. “Aku tak tahu kenapa aku merasa terkejut padahal aku sudah tahu. Sebenarnya belum lama ini, kami baru membicarakannya. Kurasa sudah saatnya, dia memberitahumu tentang yg sebenarnya. Saat itu... dia bilang, dia masih merasa belum siap.” cerita CEO Min “Ya....Direktur Goo yg bilang padaku kalau mereka bukan kembar.” ucap Ha Na
Saat itu Woo Jung datang mendengar pembicaraan keduanya dari balik dinding. “Mungkin sekarang kau merasa paling bingung dan aku tak tahu apa aku layak mengatakan ni / tidak. Dan ada saat... aku masih belum bisa mempercayainya sendiri. Orang normal seperti dia, orang baik seperti dia... menderita penyakit seperti itu. Kukira beberapa kepribadian hanya ada di dlm film-film.” ungkap CEO Min sedih “Apa maksudnya? Barusan kalian bilang apa?” teriak Woo Jung
Ayah Woo Jung langsung kaget melihat Woo Jung yg berdiri dan mendengar pembicaraan mereka dan tak mendengar anaknya itu masuk, Woo Jung terus bertanya apa maksud ayahnya dgn mengatakan ganda dan sebuah penyakit . “Unni, apa yg dibicarakan ayahku? tadi aku mendengarnya” ucap Woo Jung pd Ha Na, tapi Ha Na ikut binggung menjelaskasn “Woo Jung. Itu... Dengarkan kata ayah, ya?” kata CEO Min mencoba menenangkan anaknya. “Aku mau dengar. Apa yg kalian bicarakan? Beritahu aku. Oppa... apa?” pinta Woo Jung “Begini... Robin dan Director Goo, mereka orang yg sama.” ucap CEO Min membongkar semuanya. Woo Jung ta percaya kalau Robin itu sebenarnya tak ada, CEO Min dgn terbata-bata menjelaskan kalau itu adalah Gangguan Kepribadian Disosiatif. Woo Jung langsung jatuh lemas, Ha Na dan CEO Min panik melihat Woo Jung. Akhirnya Woo Jung berbaring di dlm kamarnya sambil menangis, Ha Na dan CEO Min hanya bisa menandangnya karena mereka tahu pasti Woo Jung sedih. Ha Na akhirnya duduk disampingnya lalu menepuk pundak Woo Jung untk bisa menenangkannya.
Robin pergi ke rumah tempat Ha Na sebelumnya tinggal, ia membuka kamar tak melihat Ha Na ada disana. Ia menelp Sek Kwon memberitahu kalau Ha Na menghilang lagi. Sek Kwon dgn helaan nafasnya yg terlihat pusing memberitahu Robin kalau ia sudah menemui Ha Na. Robin kaget karena Sek Kwon sudah menemui Ha Na. “Robin, kau sebagai orang dan sebagai adikku... sepenuh hati aku menyukaimu. Kau sungguh orang yg baik Tapi... seperti yg kau ketahui, ni kenyataan, dan ni posisimu dlm hidup. Kau bahkan tak bisa menunjukkan nomor KTP-mu. Jadi, gimana kau bisa menjaga Ha Na dgn baik?” jelas Sek Kwon untk menyadarkan Robin. Tangan Robin langsung melemah, ia sadar selama ni hanya mengunakan identitas Seo Jin bukan dirinya. Ia bersadar di dlm kamar, sementara di ponsel Ha Na terlihat ada pesan terjadwal yg dikirimkan. Sementara Ha Na baru keluar dari kamar Woo Jung dan langsung memasukan ponselnya ke dlm sakunya lalu pergi. Robin melihat ponselnya, ada pesan yg dikirim Ha Na “Kita perlu bertemu.” Setelah itu Robin pun mengendarai mobilnya pd suatu tempat.
Tae Joo sudah ada di ruang kontrol melihat Robin yg masuk dari CCTV gedung.
Flash Back Ha Na sudah tertidur karena dihipnotis, saat itu Tae Joo mengambil ponsel Ha Na lalu menuliksan pesan terjadwal untk Robin untk mengajaknya bertemu. Robin akhirnya masuk ke dlm sebuah ruang pertunjukan melihat seseorang yg duduk diatas panggung, dimatanya ia pikir itu Ha Na, Tae Joo langsung menyalakan lampu sorot. Robin mendekati dan kaget melihat ternyata itu Dr Kang yg duduk dgn wajah tertunduk tak sadarkan diri.
Saat itu juga, Tae Joo menyalakan suara mendengung dan Robin langsung melihat layar dibelakangnya. Ia merasakan hal yg sama saat ada di rumah Tae Joo, matanya semakin terhipnotis melihat bola yg bergoyang-goyang dilayar. Dia melihat tulisan yg ada dilayar yaitu pemunahan.
“Dokter Kang sudah menemukan perawatan sempurna. Kau akan segera lenyap, Robin.” Mata Robin langsung berubah dingin, berjalan mendekati Dr Kang. Tae Joo tersenyum puas, ia senang bergumam dlm hati mengucapkan selamat datang pd Terry si biang onar. Terry memang pundaknya dgn tatapan dingin. Tae Joo mengeluarkan ponselnya. Ha Na yg berjalan pulang melihat ponselnya, ia panik melihat video Robin yg akan menyerang Dr Kang, ia pikir itu Robin.
Sementara diatas panggung, Dr Kang tersadar melihat Robin yg ada didepannya. Ha Na tetap melihat ponselnya kalau Robin bertemu dgn Dr Kang lalu teringat dgn ucapan Sek Kwon sebelumnya.
“Ya, dia sangat kasar dan kejam, dan berusaha membunuh Dokter Kang.” Ha Na langsung panik karena ia tak mau kejadian yg tak inginnkan terjadi lagi, lalu buru-buru menelp seseorang. Dr Kang berdiri dari tempat duduknya dgn wajah ketakutan, ia tahu itu bukan Robin tapi Terry yg berusaha untk membunuhnya. Ponsel Robin berdering tap ia tak mengangkatnya dan terus berjalan mendekati Dr Kang dgn mata sinisnya. Tae Joo tersenyum melihat Robin yg sudah berubah. Ha Na panik karena Robin tak mengangkat telpnya, dgn berlari akhirnya ia menelp Detektif Na. “Detektif Na, aku butuh kau melacakkan nomor untukku. Dokter Kang ada disana.” ucap Ha Na “Apa! Dokter Kang? Nomor apa?” teriak Detektif Na pani lalu memanggil Detektif Jang untk membantunya.
Terry terus mendekati Dr Kang sampai terdesak di pinggir panggung dan Dr Kang sudah tak bisa gerak lagi. Tangannya sudah siap untk mencekik, Dr Kang berteriak memanggil Robin. Sepertinya Robin mulai sadar dgn dirinya. “Namaku Robin. Tak perlu berterima kasih padaku. Menyelamatkan orang lain memang kepribadianku.” Robin mengingat saat ia menyelamatkan Ha Na di sungai, saat lampu terjatuh dan terjun ke dlm kolam bersama Ha Na, tangan Robn turun dari bahu Dr Kang. Terlihat wajah Robin yg bersedih, terdengar bunyi ponselnya dan Robin melihat nama Ha Na yg ada disana. Ha Na yg menelp dari taksi memohon supaya kali ni Robin mau mengangkat telpnya. Robin akhirnya mengangkat telp Ha Na dgn mata berkaca-kaca. “Ini aku. Kau bisa mendengarku? Sekarang aku kesana. Aku akan segera tiba, tunggu aku, ya? Robin. Kumohon... Jawab aku dan bilang kau akan menungguku. Bilang kau akan menungguku.” ucap Ha Na dgn isakan tangisnya. “Aku ingin... ...hidup. Aku ingin hidup. Aku tak mau......lenyap.” ucap Robin dgn mata berkaca-kaca, Dr Kang kaget mendengarkan ungkap Robin. “Hiduplah. Mari kita hidup bersama. Tetap disana, ya? Aku akan kesana. Jangan kemana-mana, tetap disana, ya?” pinta Ha Na dgn air mata yg mengalir.
Tae Joo melihat dari atas, Robin memasukan kembali ponselnya dan langsung membuka ikatan tali mengajak Dr Kang untk keluar. Tae Joo menahan amarahanya karena ia gagal dan langsung kembali menyalakan asap gas dgn remote ditangannya. Robin mengajak Dr Kang untk keluar dari pintu masuk tapi pintu itu terkunci, Dr Kang sudah terbatuk-batuk karena menghirup asap. Robin melihat pintu keluar, ia pun mengajak Dr Kang keluar dari pintu itu. Tae Joo yg melihat Robin meninggalkan ruangan memilih untk keluar juga.
Ha Na baru sampai dgn taksi, ia langsung melihat beberapa mobil polisi yg sampai menunjuk gedung tempat keberadaan Dr Kang. Robin baru saja keluar dari pintu exit membawa Dr Kang keluar, Ha Na masuk ke dlm gedung meliha Robin yg membawa Dr Kang. Polisi langsung membawa Dr Kang keluar, Ha Na melihat Robin yg berdiri didepanya menyelamatkan Dr Kang bukan ingin membunuhnya. Robin sedikit tersenyum melihat Ha Na yg datang menemuinya. Dr Kang dibawa oleh polisi, Detekti Na sempat melihatnya memanggilnya Dr Kang, tap sudah terjatuh lemah. Detektif Na menyuruh Dr Kang dibawa ke ambulance segera, ia melihat Dr Kang mengucap syukur karena keadaannya baik-baik saja.
Ha Na menatap Robin yg berdiri didepannya dgn mata berkaca-kaca, lalu langsung berlari memeluk Robin dgn erat. “Aku ingin hidup. Aku ingin hidup tapi, aku ingin hidup sebagai Robin. Kepribadian yg menyelamatkan orang lain, dan yg kau sukai. Aku ingin hidup sebagai... Robin.” ucap Robin Ha Na menangis dipelukan Robin, setelah itu terlihat mata Seo Jin yg keluar saat memeluk Ha Na.
[Hari-hari lain untk cinta dan cinta lagi. Hari-hari itulah yg membuatku tetap ada disini.] bersambung ke episode 13 Komentar Hihihi... lucu jg nih Seo Jin yg beda banget sama Robin yg bisa gambar dan bisa nyetir pula, padahal mereka dlm satu tubuh yg sama. Dia jg akhirnya memutuskan semua kegelisahan dan ketakutanya selama ni untk menghadapinya. Ha Na jg emang baik hati banget, ia mau ngasih kasih sayang buat Robin, mungkin biar Terry ga datang. Dr Kang kira-kira kena hipnotis jg ga yah sama Tae Joo takut aja nanti dia ga bisa ngasih tahu kalau Tae Joo pelakunya. Penasaran tapi kaya kurang gereget aja gitu, tapi aktngnya Hyun Bin mantep banget dari Seo Jin, Robin dan Terry dlm satu waktu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar