ohmlukas.blogspot.com - Judul: Vicky Cristina Barcelona Sutradara: Woody Allen Produksi: Weinstein Company Tahun: 2008 Pemeran: Rebecca Hall, Scarlett Johansson, Javier Bardem, Penelope Cruz
Pemirsa film yg baik sudah barang tentu kenal dgn Woody Allen. Kualitas film komedi bikinannya haram diragukan, meski sebagai komedi terkadang terasa tak lucu-lucu amat. Barangkali lantaran titik tekan Woody Allen lebih ke isi / maknanya ketimbang bentuk. Satu hal lain yg pantas diapresiasi dari film Woody Allen adlh gaya komedi yg relatif sopan ketimbang film Amerika lain yg alih-alih lucu, malah kadang terlalu jorok dan menjijikkan. Iyuh!
Dari beberapa film Woody Allen, ada tiga (kalau tak salah hitung) yg berbau promosi wisata. Tiga film itu adlh To Rome with Love, Midnight in Paris, dan yg akan dibahas di sini: Vicky Cristina Barcelona. Dalam dua film yg disebut lebih awal, Woody Allen piawai membangun situasi Roma dan Paris, serta menyajikan keindahan kedua kota itu dgn asyik. Gayanya tentu berbeda, di Roma kesan erotis lebih kuat, lain dgn Paris yg disajikan ala postmodernis.
Vicky Cristina Barcelona malah terkesan kurang Barcelona. Dengan kata lain, jika saja film itu dibikin di Amerika, / bahkan berlatar di Indonesia pun, barangkali akan sama. Penonton kadung dibuat asyik menyimak relasi dua perempuan yg bersahabat karib dgn seorang pelukis, setelah itu beralih ke relasi pelukis dan dua perempuan yg masing-masing adlh kekasih dan mantan istrinya. Ihwal lain yg lebih menarik daripada situasi Barcelona yg dicitrakan di film ni tentu saja adegan ciuman Scarlett Johansson dgn Penelope Cruz. Dua aktris kondang menampilkan lesbian kiss di film ini!
Subjek yg Tak Lengkap Relasi interpersonal yg ditonjolkan dlm Vicky Cristina Barcelona menjadikan film tersebut terkesan tebal tokoh. Masing-masing karakter mesti diberi perhatian lebih. Tokoh utama yg sampai namanya diambil buat judul film, Vicky (diperankan Rebecca Hall) dan Cristina (Scarlett Johansson), adlh sepasang sahabat karib yg sedang berkunjung bersama di Barcelona. Vicky berkepentingan melakukan riset untk tesis antropologinya, sedangkkan Cristina hanya untk berwisata. Kendati bersahabat, karakter keduanya jauh berbeda, yg satu perempuan setia (Vicky) sementara yg lain petualang cinta (Cristina).
Cerita mereka di Barcelona bermula ketika Vicky dan Cristina berjumpa dgn seorang pelukis setempat, Juan Antonio (Javier Bardem). Pada suatu malam, di sebuah kafe, pelukis itu dgn percaya diri menghampiri meja Vicky dan Cristina dan secara lugas mengajak mereka berdua berwisata ke sebuah pulau, sekalian berwisata ranjang bareng Juan Antonio. Jelas saja itu momen perkenalan yg sangat aneh. Vicky awalnya keberatan, tapi lantaran Cristina yg suka tantangan malah mengiyakan, Vicky akhirnya setuju meski tanpa mencantumkan wisata ranjang dlm agenda mereka. Singkat cerita, Juan Antonio berkesempatan jadi pacar Cristina, walaupun yg sempat bercinta dengannya lebih dulu malah Vicky. Lho!
Di tengah kedekatan Juan Antonio dan Cristina, hadirlah Maria Elena (Penelope Cruz), mantan istri Juan Antonio. Sebelumnya, sepasang suami istri itu sempat cekcok sampai-sampai nyaris membunuh satu sama lain. Tapi cinta yg telanjur mengendap di hati membuat Maria Elena tak punya tempat lain untk pulang. Kini Juan Antonio dan Maria Elena memang kembali serumah, meski dgn keberadaan Cristina pula di sana. Karuan saja, di awal-awal kebersamaan ketiganya, sering terjadi ketegangan sampai masing-masing menemukan makna kebersamaan itu.
Juan Antonio menjelaskan alasan perpisahannya dgn Maria Elena dahulu pd Cristina, it may turn that you have all the vitamins and minerals, but if there is minus a single, tiny ingredient missing, like, like, like, like, oh, like salt, for example, one dies. Lalu setelah Maria Elena kembali, ia merasa Cristina itulah missing ingredient dlm percintaannya dgn Juan Antonio. Before you, we used to cause each other so much pain, so much suffering. Without you, all this would not be possible. You know why? Because you are the missing ingredient. You are like the tint that, added to a palette, makes the color beautiful, jelas Maria Elena pd Cristina.
Rupanya Maria Elena merasakan ketidaklengkapan ketika bercinta dgn Juan Antonio saja. Ada satu unsur yg kurang, missing ingredient, yg lantas ditemukan dlm diri Cristina. Barangkali di benak tiap kita sudah terpancang aturan langit bahwa pasangan perempuan ialah laki-laki, karenanya perempuan hanya boleh bercinta dgn laki-laki. Namun, subjek selalu mengandaikan pelengkap, perempuan sebagai subjek tak selalu menunjuk laki-laki semata sebagai pelengkap. Kita tahu ada banyak macam objek fetish bukan? Maka tiap kita mesti menerima orang lain sebagai subjek yg unik, sekali pun itu bertentangan dgn kedirian kita. Itulah yg Cristina coba lakukan.
CATATAN: Tulisan ni dimuat pula di situs Suara Kita.
Senin, 16 November 2015
Unsur yang Hilang dari Cinta - Filsafat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar