ohmlukas.blogspot.com - "Masak apa hari ni Ma"? Tanya saya penuh semangat ketika baru saja pulang dari sekolah. Perut ni sudah terasa keroncongan, dan sekolah yg nun jauh dari rumah serta harus ditempuh dgn berjalan kaki memang membuat bocah berusia tujuh tahun, cukup ngos-ngosan. "Pacri nanas dgn ikan selar kuah kuning, " jawaban Ibu langsung membuat wajah saya menjadi sumringah, hilang sudah semua penat di kaki. Kedua makanan itu adlh favorit saya dan walau dimasak berkali-kali dan berkali-kali tiap hari, saya tak akan mengeluarkan kata protes.
Tas sekolah lantas dilemparkan cepat-cepat ke atas kasur, dan dgn masih mengenakan seragam sekolah saya pun 'nangkring' di kursi makan menghadap segunung nasi berlaukkan pacri nanas dan ikan kuah kuning. Rasanya yg sedap sungguh tak tertahankan, membuat tak satupun kata terlontar dari bibir saya kala menyantapnya. ^_^
Kisah diatas terjadi ketika saya masih duduk di kelas satu bangku Sekolah Dasar dan waktu itu kami masih tinggal di Tanjung Pinang, Riau. Rumah kami di Tanjung Unggat, sebuah rumah kecil yg cukup terpencil dari tetangga lainnya. Hamparan hutan bakau dan pohon kelapa terbentang di belakang rumah, dan sebuah selokan selebar satu meter mengalir di depan rumah. Selokan ni mendapat pasokan airnya dari laut, jadi ketika pasang tiba air pun memenuhi selokan, luber hingga teras di depan rumah. Saat itu aneka binatang laut mulai dari yg seru untk diperhatikan hingga yg aneh dan menjijikkan akan bermunculan di halaman.
Ikan dan aneka seafood sangat murah di Tanjung Pinang, dan tiap hari lauk kami dipenuhi olehnya. Tak heran jika sampai sekarang ikan menjadi makanan favorit yg tak bosan-bosannya saya santap. Selain ikan, maka nanas menjadi buah yg cukup banyak diperjualbelikan. Buah-buahan dan sayuran seperti kangkung dan bayam merupakan komoditas yg mahal dan hanya warga tertentu saja yg bisa mengkonsumsinya secara rutin. Hanya daun singkong - saat itu banyak tumbuh di pekarangan warga - yg menjadi sayuran yg bisa kami nikmati tiap hari. Tapi buah nanas dgn ukuran yg besar, harganya sangat terjangkau dan untungnya Ibu memiliki resep sedap untk mengolah buah ni menjadi teman makan nasi yg mantap, pacri nanas.
Terus terang saya kurang tahu arti nama pacri, tapi yg jelas masakan bernama pacri terbuat dari cabai merah yg dihaluskan bersama dgn bumbu dan rempah seperti kayu manis, kembang lawang dan kapulaga yg kemudian dimasak dgn kuah yg nyemek-nyemek. Rasanya kuat, karena kaya bumbu dan rempah. Masakan pacri merupakan hidangan khas Melayu, karena itu tak heran jika anda akan menemukannya jg di daerah lain seperti Aceh, Pontianak, dan negeri jiran, Malaysia. Selain nanas, maka kedondong, mangga muda / buah dan sayuran dgn tekstur tak mudah lembek sedap dimasak dgn bumbu ini.
Membuat pacri super duper mudah dan resep yg saya berikan dibawah merupakan resep andalan Ibu saya yg sudah berkali-kali beliau praktekkkan di rumah. Sayangnya saat ni Ibu sudah jarang membuat pacri, "Membuat nafsu makan jadi bertambah besar, " begitu alasan beliau dan memang pendapat itu benar adanya. Rasa pacri yg asam, manis, dan asin memang membuatnya sedap disantap bersama nasi yg banyak, bahkan seringkali saya menyantapnya tanpa lauk lainnya karena dgn pacri saja sudah terasa sedap. Tapi jika ingin menggunakan lauk maka Ibu saya dulu sering menyuguhkan pacri bersama ikan goreng, / ikan bumbu kuning yg resepnya bisa anda lihat pd postingan disini.
Resep pacri nanas ni merupakan salah satu resep yg saya pilih untk mengisi buku ketiga JTT yg berjudul 90 Masakan Rumahan Untuk Sebulan. Saya menggunakan nanas dan kedondong karena keduanya sedap ketika telah bergumul bumbu pacri yg laziz. Resep ni kini saya bagikan di blog JTT sebagai permintaan maaf sekaligus koreksi atas kesalahan cetak di buku, dimana proses pembuatan resep Udang Masak Singapur tercetak di proses pembuatan pacri. Seorang pembaca JTT dgn baik hati mengirimkan email koreksi, dan supaya semua pembaca JTT yg telah membeli buku tersebut tak kebingungan maka resepnya saya hadirkan sekalian disini.
Untuk membuat pacri nanas ni kunci utamanya adlh pemilihan buah nanas. Gunakan nanas Palembang / nanas biasa yg memiliki tekstur keras dan kesat karena kandungan airnya yg tak sebanyak nanas madu. Selain jenis buah nanas maka faktor kematangan nanas jg menjadi hal penting. Pilih nanas yg masih memiliki kulit berwarna kehijauan, tandanya nanas tak terlalu matang sehingga teksturnya agak keras. Nanas seperti ni ketika dimasak dlm waktu lama tak akan mudah lembek dan berair, sehingga bentuk potongannya masih terlihat utuh di dlm masakan. Tips lainnya adlh tumis bumbu hingga benar-benar matang, gunakan minyak yg agak banyak agar bumbu tak gosong dan matang dgn baik. Jika bumbu matang sempurna maka kandungan airnya tak terlalu tinggi dan membuat masakan menjadi lebih tahan lama, walau memang idealnya pacri sebaiknya disimpan di chiller.
Agar warna masakan berwarna merah membara maka gunakan cabai merah kering. Cabai kering selain membuat warna masakan menarik jg membuat bumbu menjadi kesat dan tak terlalu berair. Nah bumbu pacri ni sebenarnya bisa jg anda manfaatkan untk membuat acar buah a la Melayu yg berisikan aneka awetan buah seperti manisan mangga, salak, lobi-lobi, kedondong, / pala. Caranya cukup tumis bumbu pacri hingga matang, jangan gunakan air sedikitpun di dlm bumbu baru kemudian potongan manisan buah dimasukkan ke dlm bumbu. Sebagaimana halnya pacri nanas maka acar buah ni sedap menemani nasi berlemak seperti nasi kebuli, nasi lemak, / nasi minyak.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Pacri Nanas dan Kedondong a la Ibu SayaResep diadaptasikan dari Ibu saya
Untuk 8 porsi
Tertarik dgn resep yg menggunakan nanas lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Kari Ayam dgn Nanas
Sup Tuna Asam Pedas dgn Nanas
Sup Kepala Salmon dgn Nanas
Bahan:
- 1 buah nanas Palembang, kupas, buang hati tengahnya. Potong-potong dgn ukuran 3 x 3 cm
- 1 buah kedondong, kupas, ambil dagingnya dan potong dadu
Bumbu dihaluskan:- 10 buah cabai merah kering, rendam air panas hingga lunak - 4 siung bawang merah- 3 siung bawang putih - 3 butir kemiri- 2 sendok teh ketumbar, sangrai - ¼ sendok teh jintan, sangrai- 1 batang serai ambil bagian putihnya saja - 2 ruas jari jahe (1 1/2 cm) - 1 ruas jari kunyit (1 cm)
Bumbu lainnya:
- 1 batang kayu manis panjang sekitar 3 cm
- 3 butir kapulaga
- 1 buah kembang lawang
- 4 butir cengkeh
- 3 lembar daun jeruk purut - 3 sendok makan minyak untk menumis - 1 sendok teh garam - 2 sendok makan gula palem bubuk / gula pasir - 1 sendok teh cuka masak
Cara membuat:
Siapkan wajan, panaskan dua sendok makan minyak. Tumis bumbu halus dgn api sedang hingga harum, warnanya berubah menjadi gelap dan tak pucat lagi. Aduk-aduk selama menumis agar bumbu tak gosong. Bumbu harus benar-benar matang agar memberikan rasa yg sedap.
Tambahkan kayu manis, kapulaga, cengkeh, kembang lawang dan daun jeruk, aduk rata dan tumis sebentar hingga daun layu. Masukkan gula, garam, dan cuka ke dlm tumisan. Aduk rata.
Masukkan kedondong, aduk dan masak selama dua menit. Masukkan nanas, aduk dan masak hingga nanas layu dan air tumisan habis. Cicipi rasanya. Angkat.
Pacri nanas ni sedap disantap bersama nasi berlemak seperti nasi kebuli / nasi minyak, / dgn lauk berlemak lainnya seperti kari / gulai. Yummy!
other source : http://justtryandtaste.com, http://tribunnews.com, http://docstoc.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar