Kamis, 07 Mei 2015

APA ITU DEJAVU DAN RAHASIA DI BALIK DEJAVU ?

Apa itu Dejavu dan Rahasia di Balik Dejavu ?Apa Itu Dejavu dan Rahasia di Balik Dejavu - Pernahkah Anda mengalami perasaan pernah melakukan kegiatan yg sama persis sebelumnya? Merasakan sebuah kondisi yg sama persis sebelumnya? Melihat dan mendengar hal yg sama sebelumnya? Hal ni memang terkadang sangat membingungkan karena pd saat itu pula kita tak mampu mengingat kapan dan dimana pernah melakukan kegiatan tersebut. Hal tersebut seolah-olah ada dlm mimpi tapi kenapa bisa benar-benar terjadi. Inilah misteri yg biasa disebut orang dgn Dejavu.
Berdasarkan penelitian, 70% manusia di bumi pernah merasakan déjà vu. Jadi, fenomena psikologis tersebut adlh hal yg sangat wajar dan bukan merupakan suatu kutukan / karma sebagaimana banyak dipercayai orang. Déjà vu berasal dari bahasa Prancis yg artinya "pernah lihat". Maksudnya, mengalami sesuatu pengalaman yg dirasakan pernah dialami sebelumnya. Di Yunani, fenomena ni disebut dgn paramnesia yg merupakan gabungan kata para artinya adlh "sejajar" dan mnimi artinya "ingatan".

Kenapa déjà vu bisa terjadi?
Pertanyaan yg muncul kemudian adlh mengapa déjà vu bisa terjadi? Jangan dulu berpikiran bahwa ni adlh fenomena alam yg tak mampu dijelaskan secara ilmiah karena para ilmuan telah menemukan jawaban akan fenomena yg ada dlm alam pikiran manusia tersebut. Déjà vu terjadi karena adanya gelombang yg diantarkan ke dlm otak. Gelombang tersebut tercipta tiap tindakan yg dilakukan oleh manusia. Gelombang ni lalu diterjemahkan ke dlm bentuk impuls listrik lalu dikirim ke otak dan dibaca. Tapi ada kalanya otak kita memiliki sensitivitas tinggi sehingga gelombang yg dibaca berupa amplitudo dan frekuensi tertentu tergantung dari kualitas otak kita.

Contoh sederhananya suatu waktu kita dlm hati mendendangkan sebuah lagu. Lalu kita menyalakan radio dan di radio sedang dimainkan lagu yg sedang kita pikirkan tadi. Langsung kita berpikir “déjà vu”. Padahal, ni menunjukkan bahwa gelombang radio yg dikirim oleh stasiun pemancar, selain diterima oleh radio kita, jg dibaca oleh otak kita karena sifat otak kita yg super sensitive dlm menerima gelombang listrik itu tadi.Ada lagi teori lain yg menjelaskan bahwa deja vu terjadi ketika sensasi optik yg diterima oleh sebelah mata sampai ke otak (dan dipersepsikan) lebih dulu daripada sensasi yg sama yg diterima oleh sebelah mata yg lain, sehingga menimbulkan perasaan familiar pd sesuatu yg sebenarnya baru pertama kali dilihat. Teori yg dikenal dgn nama “optical pathway delay” ni dipatahkan ketika pd bulan Desember tahun lalu ditemukan bahwa orang butapun bisa mengalami deja vu melalui indra penciuman, pendengaran, dan perabaannya.

Déjà vu dipengaruhi usia
Ada pula yg beranggapan bahwa déjà vu ni adlh sebuah penyakit dlm ingatan, sehingga semakin tua umur seseorang maka akan semakin sering pula terjadi déjà vu. Seorang ilmuwan asal Jepang dan jg merupakan seorang neuroscientist MIT , Susumu Tonegawa, melakukan eksperimen terkait fenomena ni pd tikus dgn membandingkan ingatan pribadi (episodik) dgn ingatan baru yg tercatat dlm dentate gyrus. Ia menemukan bahwa tikus yg dentate gyrus-nya tak berfungsi normal kemudian mengalami kesulitan dlm membedakan dua situasi yg serupa tapi tak sama. Hal ini, tambahnya, dpt menjelaskan mengapa pengalaman akan deja vu meningkat seiring bertambahnya usia / munculnya penyakit-penyakit degeneratif seperti Alzheimer. Kehilangan / rusaknya sel-sel pd dentate gyrus akibat kedua hal tersebut membuat kita sulit menentukan apakah sesuatu ‘baru’ / ‘lama’.

Macam-macam déjà vuDéjà vu jg terjadi dlm berbagai bentuk, ada yg hanya bisa mengingat secara samar-samar, ada yg hanya mengingat lokasi kejadian dan ada pula yg mengingat hal-hal yg sangat mendetail. Secara garis besar, déjà vu terdiri dari empat jenis yakni:

1. Déjà Vu

Déjà vu jenis ni yg paling banyak terjadi dimana kita pernah merasakan suatu kondisi yg sama sebelumnya dan yakin pernah terjadi di masa yg lampau dan berulang kali. Sering kali pd saat itu individu akan diikuti oleh perasaan takut, rasa familiar yg kuat, dan merasa aneh.

2. Déjà Vécu

Perasaan yg terjadi pd Deja Vecu lebih kuat daripada déjà vu. Deja vecu seseorang akan merasa pernah berada dlm suatu kondisi sebelumnya dgn ingatan yg lebih detail seperti ingat akan suara ataupun bau.

3. Déjà Senti

Déjà Senti adlh fenomena “pernah merasakan” sesuatu. Suatu ketika Anda pernah merasakan sesuatu dan berkata “Oh iya saya ingat!” / “Oh iya saya tahu!” tapi satu dua menit kemudian sadar bahwa sebenarnya Anda tak pernah berbicara apa pun.

4. Jamais Vu

Jamais Vu (tidak pernah melihat/mengalami) adlh kebalikan dari déjà vu. Kalau déjà vu mengingat hal-hal yg sebenarnya belum pernah dilakukan sebelumnya, Jamais Vu lain lagi. Tipe déjà vu semacam ni justru tiba-tiba kehilangan memorinya dlm mengingat sesuatu hal yg pernah terjadi dlm diri. Hal ni bisa terjadi karena kelelahan otak.

5. Déjà Visité

Déjà vu tipe ni lebih menitikberatkan pd ingatan seseorang akan sebuah tempat yg belum pernah ia datangi sebelumnya tapi merasa pernah berada pd lokasi yg sama. Déjà Visité berkaitan dgn tempat / geografisumberApa itu Dejavu dan Rahasia di Balik Dejavu ? Ada lagi teori lain yang menjelaskan bahwa deja vu terjadi ketika sensasi optik yang diterima oleh sebelah mata sampai ke otak dan dipersepsikan lebih dulu daripada Pengertian Dejavu dan Rahasia di Balik Dejavu, karena pada saat itu pula kita tidak mampu Anda tidak pernah berbicara apa Rahasia di Balik Lagu ldquo Balonku Entah itu novel, puisi, cerita pendek, maupun roman, atau apa saja lah. Yang penting membaca. Padahal,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

D.M.C.A Disclaimer of Lukas Blog - All contents published under GNU General Public License.
All images/photos/videos found in this site reserved by its respective owners. We does not upload or host any files.