
Ia bahkan tidak menduga linux menjadi sistem operasi yg paling menjanjikan, yg bisa dibenamkan ke dalam server, kompuer desktop, tablet PC, PDA, handphone, GPS, robot, mobil, hingga pesawat ulang alik buatan NASA.
Saat ini Linus meninggalkan posisi menjanjikan di perusahaan semi konduktor Transmeta dan tinggal bersama istri dan 3 anaknya di sebuah bukit di desa di Portland, Oregon, USA, berdekatan dgn markas Open Source Development Labs. Organisasi nirlaba ini diawaki oleh 20-an programmer yg punya gairah hampir sama dgn Linus. Mereka terus mengembangkan kernel Linux yg kini berukuran 290-an MegaBytes / melebihi 9 milyar baris kode. Linux beserta timnya menerima masukan baris-baris kode dari seluruh penjuru dunia, menyortir, menetapkan skala prioritas dan memasukkan gagasan paling brilian ke dalam kernel. LSD sendiri disokong oleh puluhan raksasa IT seperti IBM, HP, Dell dan Sun, baik dari sisi materi maupun sumber daya manusia.
Linus bukan orang pertama yg membagi-bagikan source code karena pola ini adalah hal yg biasa di masa awal tumbuhnya industri komputer. Tapi Linus sukses menetapkan standar yg memaksa banyak pengembang ikut membebaskan kode sumber program mereka, mulai dari BSD, Solaris, Suse, Java hingga Adobe.
Meski hanya bergaji ratusan ribu dolar pertahun, Linus telah menciptakan banyak multimilyuner dalam industri komputer mulai dari RedHat, Suse, Debian, Mandriva, Ubuntu dan banyak developer software open source lainnya. Hampir tak ada yg berubah dari Linus. Ketika ia datang terlambat di suatu konferensi IT, ia bahkan tak segan-segan duduk di lantai dgn celana pendek dan sepatu-sandal kesukaannya. Ia bahkan tidak marah tatkala memberikan pidato di mimbar dan diinterupsi oleh beberapa programmer BSD yg maju ke depan panggung yg mengklaim bahwa kernel BSD jauh lebih hebat ketimbang kernel Linux. Ia bahkan tidak segan-segan memakai T-Shirt BSD yg disodorkan pemrotes dan melanjutkan pidatonya.
Menurut Linus, apa yg dilakukannya hanyalah untuk berbagi. Berbeda dgn Richard M Stallman yg fanatik dgn konsep free software, Linus hanya menekankan sisi keterbukaan (open), tak peduli apakah kemudian dalam suatu sistem operasi bercampur program free dan proprietery.
Setiap kata-kata Linus hampir menjadi sabda di kalangan Linuxer yg menciptakan standar nilai tertentu. Setiap publikasi, pidato, email dab press releasenya selalu ditunggu-tunggu jutaan orang. Di sela kesibukannya, Linus menyempatkan diri bersepeda menuruni bukit dan minum di bar desa. Bila ada nabi dalam dunia komputer, bisa dipastikan itu Linus (dan Steve Wozniak). Dan setannya tentu Bill Gates :)
Semoga Bermanfaat dan Salam TransiskomSumber Wikipedia Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar