JAKARTA - Industri baja dlm negeri diyakini mampu memenuhi kebutuhan proyek transmisi sepanjang 46.597 kilometer (km). Selain baja, produsen komponen listrik nasional jg mumpuni untk memasok ke proyek raksasa tersebut. Rencananya, jaringan itu terdiri atas transmisi 150 kv, 275 kv, dan 500 kv yg akan dibangun selama sepuluh tahun mulai 2015 hingga 2024. Di antara ketiganya, transmisi 150 kv menjadi jaringan terpanjang, yaitu mencapai 40.413 km. Dengan mencermati bentangan proyek transmisi itu, Menteri Perindustrian Saleh Husin memperhitungkan kebutuhan komponen yg besar dan dpt diproduksi oleh industri di tanah air. ”Di transmisi 150 kv saja, tiap 1 kilometer butuh 3 tower. Berat satu tower 10 ton / 30 ton per 1 kilometer. Nah, sampai di sini saja, jelas-jelas proyek ni dpt menggerakkan serta menghidupi Krakatau Steel dan produsen baja nasional lainnya,” kata Saleh setelah mengikuti rapat tentang transmisi listrik di Istana Wapres kemarin (30/7). Lebih lanjut Menperin memerinci komponen material tower. Yakni, besi profil siku L (86 persen dari berat tower), besi profil pelat (10 persen), dan baut (4 persen). Produsen komponen nasional jg diyakini berperan dan menikmati proyek itu, antara lain pabrikan kawat penghantar (konduktor) dan insulator keramik. Kebutuhan akan tiap-tiap komponen tersebut ialah 9,3 ton per km dan 346 unit per 1 km. Sementara untk transmisi 275 kv, jumlah tower sebanyak 2,5 unit dgn berat 45 ton per km. Jaringan transmisi 500 kv membutuhkan 2 unit dan berat tower 80 ton per km. Selain tower listrik, kabel, dan insulator keramik, masih ada lagi kebutuhan fitting dan aksesori. Diperkirakan nilai kebutuhan material transmisi selama sepuluh tahun mencapai Rp 76,16 triliun. ”Garis besarnya, ni melibatkan industri baja, produsen kawat, komponen, tower / menara, dan dibangun oleh kontraktor nasional. Untuk itu, kami akan memperjuangkan penggunaan komponen dlm negeri di proyek transmisi ni agar industri nasional mendapat manfaat sebesar-besarnya,” tegas Saleh. Selain mampu memenuhi kebutuhan proyek transmisi, perusahaan dlm negeri sanggup memproduksi barang modal untk memasok pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan seperti pembangkit. Kemenperin mencatat, produsen turbin berkapasitas hingga 27 mw sebanyak 3 perusahaan. Selain itu, ada produsen generator hingga 10 mw (2 perusahaan), boiler sampai 660 mw (10 perusahaan), transformator (5 perusahaan), kompresor (2 perusahaan), pressure vessel (2 perusahaan), dan panel (3 perusahaan). Juga ada produsen kWh meter (5 perusahaan), pompa industri (4 perusahaan), serta elektromotor (2 perusahaan). Selain itu, terdapat 12 perusahaan konstruksi dan rekayasa / engineering, construction and procurement serta 12 perusahaan industri baja. (wir/c11/agm)
source : http://infosegalagala.blogspot.com, http://tempo.co, http://wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar