ANKARA - Kota kuno Hasankeyf di Turki bakal hilang dari peradaban. Jika pembangunan bendungan hidroelektrik Ilisu selesai, kota yg menjadi salah satu jujukan wisatawan itu bakal ditenggelamkan dan tinggal sejarah. Penduduk di kota yg akan ditenggelamkan tersebut telah diberi uang kompensasi untk pindah dan membeli rumah baru. Jika berjalan sesuai dgn rencana, dam itu dialiri air pd akhir 2015. ’’Keluarga kami telah tinggal di rumah ni selama lima generasi. Kami bahagia di sini. Sekarang semuanya akan ditenggelamkan dan kami dipaksa pindah ke tempat yg tak kami inginkan. Demi apa? Listrik kata mereka. (Padahal) kami sudah memilikinya,’’ ujar Sabri Bey, seorang penduduk Hasankeyf. Salah satu keluarga Bey, Hassan, menilai uang kompensasi yg diberikan pemerintah terlalu kecil. Itu membuat mereka bakal kesulitan untk membeli rumah baru, terlebih yg seluas dan senyaman lingkungan mereka saat ini. ’’Kami tak bisa pindah ke mana pun. Ini rumah kami, tradisi kami, dan sungai kami. Saya tak tahu apa yg akan terjadi nanti jika kami pindah dan bagaimana kami akan menyesuaikan diri,’’ ujar Hassan. Kontroversi pembangunan bendungan Ilisu itu sudah lama terjadi. Sebab, area yg bakal ditenggelamkan bukan desa biasa. Melainkan sebuah peninggalan sejarah. Hasankeyf terletak di Provinsi Batman dan tak jauh dari perbatasan dgn Syria dan Iraq. Mayoritas penduduknya adlh warga Kurdi dan sebagian lainnya adlh arkeolog. Bukan tanpa alasan banyak arkeolog tinggal di wilayah itu. Hasankeyf adlh salah satu permukiman kuno yg masih ditinggali. Usia permukiman sekitar 10 ribu tahun. Sedikitnya sembilan peradaban pernah menghuni wilayah tersebut. Di antaranya, Neo-Asyiria, Romawi,Persia, Bizantium,danTurki Utsmani. Hasankeyf menjadi kota penting pd masa Raja Artukid dan Ayyubid pd abad ke-12 dan 13. Saat itu Hasankeyf menjadi pusat perdagangan penting. Selama periode tersebut, banyak makam, istana, dan masjid dibangun. Termasuk Great Palace dari abad ke-12 dan Jembatan Tigris. Di Hasankeyf saat ni ada lebih dari 300 monumen bersejarah. Selain ratusan monumen tersebut, di Hasankeyf ada ribuan gua yg dibuat manusia. Gua-gua itu dibangun di sepanjang Sungai Eufrat dgn tebing batu kapur di atasnya. Itu biasa dikenal dgn Cappadocia. Gua-gua tersebut masih dihuni 25 ribu-70 ribu penduduk. Termasuk Bey dan Hassan di atas. Mereka hidup dgn bertani, menanam buah, serta beternak domba dan kambing. Merekalah yg akan direlokasi ketika bendungan Ilisu difungsikan. ’’Ada rencana untk membangun taman arkeologis dgn merelokasi beberapa monumen ke tempat yg lebih tinggi,’’ ujar Gubernur Provinsi Batman Temel Ayca. Monumen dan bangunan bersejarah yg tak bisa dipindahkan akan menjadi taman bawah air untk para penyelam. Meski ada rencana penyelamatan seperti itu, tetap saja pembangunan bendungan tersebut ditentang para sejarawan, aktivis, arkeolog, dan ilmuwan. Sebab, banyak area di wilayah tersebut yg belum digali. Ditakutkan, sebuah kota kuno seperti Troy dan Mycenae akan hilang selamanya dan tak pernah ditemukan karena pembangunan bendungan itu. (BBC/Time/sha/c10/ami)
source : http://news.detik.com, http://infosegalagala.blogspot.com, http://liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar