Kamis, 22 Oktober 2015

[Haji] Suka Kawin, Jamaah Haji Ini Diculik "Wanita Cantik" Di Mekkah

ohmlukas.blogspot.com - Menikah itu sunnah Rasul. Bagaimana jika ia melakukannya berkali-kali? Nasib sial pun menimpanya saat naik haji

Sebut saja namanya Kakek Rasidin. Dipanggil kakek karena usianya sudah menginjak kepala 6, tepatnya 66 tahun. Selama itu ia telah berkali-kali menikah. Tercatat, sudah 9 kali ia melakukannya. Yang menjadi korban selalu istri ketiga dan keempat. Ya, Kakek Rasidin memiliki empat orang istri (poligami). Nah, ketika ia hendak nikah lagi, maka istri ketiga / keempatnya yg dikorbankan / diceraikan. Hal itu terus ia lakukan hingga 9 kali pernikahannya.

Entahlah, apa yg ada dlm pikiran Kakek Rasidin! Tua Tua Keladi, Semakin tua kian menjadi. Maksudnya, semakin bertambah usia kelakuannya kian menjadi tak benar. Ia begitu mudah tergoda dgn wanita muda baik itu janda maupun perawan. Herannya pula, perempuan-perempuan itu mau saja dinikahi oleh Kakek Rasidin. Mungkin karena ia punya kharisma. Mungkin pula karena hartanya yg cukup banyak.

Yang jelas, untk urusan merayu wanita, Kakek Rasidin adlh jagoannya. Ada saja triknya untk menaklukkan para wanita itu sehingga percaya dan mau dinikahi olehnya. Yang miris adlh istri pertama dan keduanya. Mereka benar-benar diuji kesabarannya karena ulah suaminya yg suka kawin cerai. Sudah tua tapi tak tahu diri. Berkali-kali diingatkan agar tak lagi menikah, tetapi tetap saja kelakuan bejatnya itu tak diindahkannya.

Menurut seorang saksi, istri pertamanya sangat sabar sekali. Selama puluhan tahun ia hidup berumah tangga bersama Kakek Rasidin, selama itu pula ia kerapkali menyaksikan ulah suaminya yg gonta-ganti istri. Bagi Kakek Rasidin, istri itu seperti boneka / barang mainan saja. Sekali-kali dibutuhkan dan kalau sudah tak bagus lagi dibuang.

Harta yg kuat membuat dirinya begitu percaya diri untk menggaet para wanita dari kalangan mana saja. Terakhir, adlh ia bisa menaklukkan seorang gadis berusia 16 tahun. Bayangkan saja, seorang gadis belia dan masih perawan mau dinikahi oleh lelaki bandot berusia mendekati 70 tahun. Hubungan seperti kakek dan cucu ni tampak sangat tak lazim. Tetapi, pernikahan itu nyata terjadi. Kakek Rasidin berhasil menikahi gadis belia tersebut. Apa resepnya? Tentu saja, kharisma, harta dan sedikit rayuan gombal.

Tidak lama setelah menikahi gadis belia, hebatnya Kakek Rasidin langsung naik haji. Ia menyertakan beberapa keluarganya. Uangnya seperti tak pernah habis saja. Singkat cerita, haji itu pun nyata dilaksanakan dan ia telah berada di Mekkah al-Mukarramah untk menunaikan rukun Islam yg kelima.

Suka Kawin, Jamaah Haji Ini Diculik "Wanita Cantik" Di Mekkah
Masjidil Haram



Hilang 40 Hari

Selama ibadah haji, sebenarnya tak ada kejadian aneh menimpa Kakek Rasidin. Namun, saat ibadah haji selesai dan hendak pulang ke Indonesia kejadian aneh itu baru muncul. Tiba-tiba dia menghilang dari maktab (pemondokan). Berjam-jam dicarinya tak ketemu. Akhirnya ada sebuah berita yg mengatakan bahwa Kakek Rasidin meninggal dunia. Tetapi saat dicari hingga ke makam Baqi’ (tempat dikuburkannya para sahabat), jenazahnya pun tak ditemukan. Akhirnya keluarga pun menyerah. Pencarian mereka berakhir dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah. Meski belum ditemukan jenazahnya, tetapi keluarga meyakini kalau Kakek Rasidin telah meninggal dunia.

Para jamaah pun pulang ke Indonesia. Sampai di rumah berita meninggalnya Kakek Rasidin saat ibadah haji ni seketika menjadi hangat. Berbagai desas-desus pun mengiringi berita itu. Macem-macem kesimpulan para warga. Mungkin karena dia suka kawin kali. Mungkin dia banyak dosanya kali, ujar beberapa warga menyimpulkan. Namun, ada jg yg berkesimpulan lebih bijak bahwa kematian Kakek Rasidin karena sudah waktunya tiba. Usianya telah lanjut, maka wajar jika ia meninggal dunia karena tak kuasa menahan takdir usia (yang sudah uzur).

Pada saat bersamaan, di rumah istri pertama Kakek Rasidin diadakan tahlilan, yaitu kirim arwah diselingi dgn membaca Yasin dan surat-surat pendek seperti al-ikhlas, al-falaq, al-nas, ayat kursi dan sebagainya. Tidak sedikit yg datang ke pengajian itu sebagai bentuk penghormatan kepada Kakek Rasidin yg hingga beberapa hari tak ditemukan jasadnya.

Keluarga sendiri tak pernah berhenti mendoakan almarhum semoga jasadnya cepat ditemukan. Kalaupun tak lagi, berharap ia mendapatkan ketenangan di alam baka. Hingga memasuki tahlilan ketujuh hari, belum ada kabar dari pemerintah Arab Saudi soal jasad Kakek Rasidin. Maka harapan sudah semakin pupus. Kesimpulan pun bermunculan, mungkin ia dimakan binatang buas sehingga dagingnya habis dan tak bersisa. / mungkin nyebur ke laut merah hingga terseret sampai sungai nil yg ada di mesir.

Ketika harapan itu sudah habis, tiba-tiba kejadian aneh muncul pd malam tahlilan yg ke-40. Kakek Rasidin datang seorang diri ke rumah istri pertamanya dlm kondisi sangat kurus dan pakaian kumal. Orang mengira arwah Kakek Rasidin yg datang alias rohnya gentayangan. Sebagian orang pun ketakutan dan tak sedikit yg lari. Namun, beberapa saat kemudian mereka sadar kalau yg datang itu adlh benar-benar Kakek Rasidin alias dia masih hidup.

Kejadian ni pun benar-benar mengejutkan. Bagaimana bisa seseorang yg dianggap telah meninggal dunia, tak saja oleh keluarganya tetapi jg oleh pemerintah Arab Saudi sendiri, kini datang kembali? Dari mana saja ia selama ini? Mungkin itulah pertanyaan besar yg harus dijawab oleh Kakek Rasidin dan tak sabar ingin didengar oleh orang lain.

Kepada anaknya, Kakek Rasidin pun berterus terang bahwa ketika berada di Makkah al-Mukarramah dia melihat banyak sekali wanita cantik. Karena tergiur dgn kecantikan mereka, ia pun mau saja saat mereka mengajaknya pergi. Tempat yg dituju itu, bagi Kakek Rasidin, benar-benar sangat asing dan tak pernah dikenalnya sama sekali. Yang jelas, selama diajak oleh para wanita cantik itu, ia hanya berpesta pora. Mereka bersenang-senang.

Kakek Rasidin menyangka kalau ia hanya sebentar bersama para wanita cantik itu. Namun, setelah kembali lagi ke maktab (pemondokan) ia sudah tak lagi menemukan keluarganya karena sudah pulang ke tanah air. Akhirnya, oleh dinas setempat ia pun diantarkan pulang ke tanah air dan akhirnya sampai ke rumah dgn keadaan selamat.

Apa yg bisa kita petik dari kisah di atas adlh bahwa apa yg kita lakukan saat di tanah air, maka itu pula yg akan kita tunai saat ibadah haji. Karena Kakek Rasidin suka mempermainkan wanita dgn kawin cerai, maka ia pun terjerumus oleh wanita pula saat ibadah haji. Ia seolah-olah melihat wanita cantik dan diajaknya pergi. Padahal, bisa jadi, para wanita itu merupakan kiriman Allah dari alam lain untk menggoda Kakek Rasidin. Alam para wanita yg tak dikenal oleh Kakek Rasidin menunjukkan bahwa sesungguhnya sang kakek sedang dibawa oleh makhluk gaib ke alam lain. Perasaan sang kakek yg hanya sebentar, padahal sebenarnya lama, semakin menguatkan dugaan ini.

Atas dasar itulah, kita harus menyiapkan diri sebaik mungkin sebelum berangkat ibadah haji. Hendaklah kita bertaubat sepenuh hati sebelum berangkat ke sana. Tidak saja mempersiapkan nilai materi saja, tetapi jg mental dan spiritual kita. Semoga kisah ni bisa menjadi pelajaran berharga buat pembaca sekalian. Khususnya buat Kakek Rasidin sendiri, semoga hal ni bisa menyadarkannya bahwa apa yg dilakukannya selama ni tidaklah baik. Sehingga saat ia mau naik haji lagi (mungkin), itu akan membuatnya semakin lebih mempersiapkan dirinya, baik mental maupun spiritualnya. Amiin.

sumber: epholic.blogspot.com/2012/05/suka-kawin-hilang-di-makkah.html

other source : http://pinterest.com, http://dailymotion.com, http://kabarmakkah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

D.M.C.A Disclaimer of Lukas Blog - All contents published under GNU General Public License.
All images/photos/videos found in this site reserved by its respective owners. We does not upload or host any files.