Sayur (Sambal) Godog Betawi

ohmlukas.blogspot.com - Beberapa hari ini, tepatnya sejak minggu lalu, saya begitu ingin menyantap lontong dgn siraman kuah sayuran bersantan yg pedas dan nendang. Gara-garanya saya masih memiliki sisa beberapa buah lontong di kulkas dan tiap kali saya membukanya, lontong-lontong ni seakan memanggil-manggil untk disantap. Selain membuatnya menjadi lontong tahu kecap, ada satu lagi hidangan yg selalu erat dikaitkan dgn lontong, yaitu lontong sayur. Dan sayur yg paling sedap untk menemaninya apalagi kalau bukan sayur godog a la Betawi yg dibuat super pedas, dgn potongan daging sapi nan empuk dan cabai rawit merah yg dibiarkan utuh. Dijamin nafsu makan anda akan menggila, nafsu makan saya tepatnya, karena belum tentu anda penggemar berat lontong sayur seperti saya. ^_^


Sayur / sambal godog khas Betawi ni umumnya menjadi salah satu menu wajib Lebaran, tapi bagi keluarga besar saya, kami jarang menghidangkan masakan berkuah santan ini. Ibu saya yg lahir dan dibesarkan di Tanjung Pinang, Riau memiliki kemampuan memasak yg sangat kuat dipengaruhi oleh masakan Sumatera. Ketika menikah dgn Ayah saya yg Jawa totok alias Jawa hingga lahir batin maka wawasan kuliner Ibu kemudian berkembang jg ke masakan Jawa. Tidak heran kala Lebaran maka masakan yg terhidang pun merupakan hasil percampuran antara dua suku, apalagi kalau bukan rendang dan soto ayam a la Jawa. Kedua menu tersebut merupakan menu wajib Lebaran, dan menjadi trademark Ibu saya, sehingga kami bahkan tak pernah bertanya lagi masakan apa yg akan dihidangkan saat hari raya tiba.


Berbeda dgn Ibu saya, adik saya Wiwin, justru mewajibkan masakan khas Betawi ni untk hadir saat Lebaran. Suaminya yg masih berdarah Betawi, selalu request untk dibuatkan sayur godog. Tidak perlu dlm porsi banyak yg penting ada, pintanya. Berhubung tahun lalu saya dan Wiwin tak pulang ke kampung halaman di Paron, maka kala itu kami berdua pun sibuk membuat aneka masakan dan kue-kue salah satunya adlh sayur godog ni ditemani dgn berikat-ikat ketupat. Sebenarnya menyantap hidangan berkuah ni tak harus menunggu hingga hari raya tiba, karena sayuran berkuah santan yg mirip dgn sayur lodeh / sambal goreng labu siam ni umum disajikan sebagai hidangan sehari-hari. Atau jika anda malas membuatnya maka pedagang ketupat sayur yg banyak mangkal di tiap sudut ibu kota akan dgn senang hati menyuguhkannya ke anda hanya dgn membayar sebesar lima ribu rupiah. Sayur godog memang paling sedap jika disantap dgn lontong / ketupat plus taburan kerupuk bawang yg banyak. Hmm, yummy!


Walau hidangan ni tergolong sayuran berkuah tapi masyarakat Betawi kerap kali menyebutnya dgn sambal godog, jadi jangan heran jika kemudian anda menemukan dua istilah ni untk masakan yg sama. Bahannya sangat mudah, yg paling umum adlh kacang panjang dan labu siam (jipan), beberapa mencampurnya dgn tahu, kacang tolo, udang, daging ayam / daging sapi dan irisan petai. Untuk sambal godog yg kali ni saya buat saya mencampurnya dgn irisan daging sapi yg membuat kuah masakan ni menjadi lebih sedap rasanya. Nah selain bahannya yg simple, bumbunya pun terbilang mudah, benar-benar hanya mengandalkan bumbu dasar seperti cabai dan bawang. Walau sederhana tapi semua itu mampu menghasilkan cita rasa masakan yg mantap, yg mampu membuat anda menambah porsi berikutnya dgn suka rela.

Mungkin bagi anda yg telah terbiasa dgn masakan ni akan menganggap bumbu sayur godog yg saya tampilkan kurang otentik, tapi percayalah rasanya sungguh laziz. Berikut resepnya ya.


Sayur (Sambal) Godog Betawi Resep hasil modifikasi sendiri
Untuk 5 -6 porsi
Bahan: - 1 ikat kacang panjang, sekitar 10 untai kacang, potong ukuran 2 cm - 2 buah labu siam, potong korek api - 250 gram daging sapi untk rawon dgn sedikit lemak, potong-potong sesuai selera
- 1 1/2 liter air
- 500 ml santan kentaldari 1 butir kelapa

Bumbu dihaluskan: - 8 siung bawang merah - 5 siung bawang putih
- 15 buah cabai merah keriting
- 5 buah cabai rawit
- minyak untk menumis

Bumbu lainnya:
- 4 lembar daun salam
- 3 lembar daun jeruk purut
- 2 ruas lengkuas, memarkan
- 2 batang serai, ambil bagian putihnya dan memarkan
- 10 buah cabai rawit utuh
- 1 sendok makan garam
- 2 sendok makan gula merah sisir
- 1/2 sendok makan gula pasir
- 1 1/2 sendok teh kaldu bubuk

Cara membuat:


Siangi labu, potong-potong dan taburi dgn 1 sendok makan garam, remas-remas dan biarkan selama 30 menit hingga layu. Cuci bersih labu beberapa kali dgn air mengalir untk menghilangkan garam. Tiriskan.

Siapkan wajan, panaskan 2 sendok makan minyak. Tumis bumbu halus, daun salam, daun jeruk, serai, dan lengkuas hingga harum, bumbu matang dan berubah warna menjadi tak pucat lagi. Masukkan potongan daging sapi, aduk hingga rata, dan masak hingga daging berubah warna. Tambahkan 500 ml air dan masak hingga daging empuk. Jika kuah habis dan daging belum empuk, tambahkan air kembali dan masak hingga empuk.


Masukkan kacang panjang dan cabai rawit utuh, aduk rata, masak hingga kacang panjang menjadi empuk. Tambahkan labu siam, aduk dan tuangkan sisa air dan santan. Masak dgn api sedang sambil sesekali diaduk hingga santan mendidih, teruskan memasak hingga santan mengeluarkan minyak dan benar-benar matang sehingga aroma kuah menjadi harum. Takaran air untk kuah disesuaikan dgn selera, jika anda menginginkan kuah yg lebih banyak, tambahkan air panas ke dlm masakan.


Tambahkan gula, garam, kaldu bubuk, aduk rata. Cicipi rasanya, sesuaikan gula dan garam sesuai selera. Angkat dan hidangkan dgn lontong / ketupat. Yummy!

other source : http://kompas.com, http://justtryandtaste.com, http://detik.com